Kompas TV video vod

#DiIndonesiaAja, Menyapa Desa Wisata di Sisi Kemegahan Candi Borobudur

Kompas.tv - 22 Mei 2022, 13:27 WIB
diindonesiaaja-menyapa-desa-wisata-di-sisi-kemegahan-candi-borobudur
Kemegahan bangunan Candi Borobudur terbagi dalam sepuluh tingkat. Tingkatan tersebut memiliki filosofi yang melambangkan tahap dan proses hidup manusia. (Sumber: Dok. Jalan-Jalan Kompas TV)
Penulis : Adv Team

Setelah puas berkeliling Borobudur, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Karanganyar. Jarak dari Candi Borobudur ke Desa Karanganyar hanya sekitar lima kilometer atau sepuluh menit menggunakan mobil. 

Desa Karanganyar masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2021 karena dianggap memiliki berbagai potensi, baik dari segi kearifan lokal, keindahan, dan ekonomi kreatif.

Penginapan yang dapat Anda coba di kawasan Karanganyar adalah Balkondes Homestay.

Salah satu wisata menarik yang bisa Anda dapatkan di Karanganyar adalah wisata edukasi budidaya lebah penghasil madu. Dari penginapan, pengunjung dapat meminjam electric scooter untuk ke penangkaran lebah madu.

Baca Juga: Merapah Pesona Danau Toba, Destinasi Super Prioritas Kelas Dunia #DiIndonesiaAja

Pengunjung akan mempelajari jenis-jenis lebah dan berbagai macam madu yang dihasilkan. Perbedaan rasa madu disebabkan variasi jenis bunga yang dihisap lebah.

Tidak hanya dapat ilmu, pengunjung juga bisa langsung mencicipi madu dan honeycomb di penangkaran. Selain rasanya enak, madu dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan baik untuk kesehatan.

Rasakan juga udara sejuk dan pemandangan indah sunrise saat yoga di Bukit Dagi yang berseberangan dengan Candi Borobudur. Meskipun harus bangun tidur sedini mungkin, rasanya sebanding dengan pengalaman yang ditawarkan.

Usai yoga, Anda bisa mengunjungi Balai Ekonomi Desa alias Balkondes Karanganyar. Balkondes berfungsi sebagai etalase desa wisata. Semua potensi desa dipamerkan di balkondes, seperti tempat makan, penginapan, dan ekonomi kreatif.

Saat berkunjung, Menteri Kemenparekraf Sandiaga Uno menganggap Desa Karanganyar sebagai tujuan wisata yang dapat membuat hati bahagia.

“Pariwisata merupakan industri tentang kebahagiaan. Anda bisa menawarkan berbagai wisata seperti alam dan budaya. Kalau kita bisa membuat wisatawan yang datang merasa happy dan feel good akan menjadi daya tarik berkelanjutan,” ucap Sandiaga.

Desa Wisata Karanganyar menawarkan aktivitas outdoor berupa keliling desa naik ATV (All-Terrain Vehicle – motor roda empat).

Kepala Desa Karanganyar Suyanto mengatakan Desa Karanganyar makin dikenal di tingkat nasional sejak Borobudur dijadikan Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Jumlah wisatawan yang datang pun makin meningkat.

Hal ini membuat warga sekitar makin semangat dan antusias mengembangkan potensi desa sebagai desa wisata. Makin meningkat pengunjungnya, makin berkembang pula kegiatan ekonominya.

Desa Karanganyar bahkan berkolaborasi dengan desa-desa wisata di sekitar dalam mengembangkan paket-paket wisata. Salah satunya adalah kegiatan trekking keliling desa-desa.

Selain itu, banyak juga kegiatan penelitian dan pendampingan oleh para akademisi sehingga desa makin terbantu.

Wisata Budaya, Ekonomi Kreatif, dan Kuliner di Desa Karanganyar

Puas mengeksplorasi sekitar desa, kini saatnya menambah pengalaman budaya dengan mencoba tari tradisional. Pengunjung dapat mempelajari Tari Kubro Siswo yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Sesuai namanya, kubro berarti besar sedangkan siswo artinya murid. Jadi, tari Kubro Siswo memiliki makna murid-murid yang memiliki pengabdian besar terhadap Tuhan yang Maha Esa.

Lelah beraktivitas seharian Anda dapat beristirahat di homestay. Homestay yang ditawarkan di Desa Karanganyar ini mempermudah wisatawan dalam hal akomodasi bersih dan nyaman.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 250 ribu per malam. Selain tempat tidur ber-AC dan kamar mandi dalam, harga tersebut sudah termasuk sarapan sekaligus akses internet. Wisatawan pun tidak perlu khawatir karena di tiap homestay sudah menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kemenparekraf juga mengadakan pelatihan guna peningkatan sumber daya manusia di bidang manajemen, tata kelola homestay, dan pemandu lokal.

Sebagai bentuk ekonomi kreatif, Desa Karanganyar memiliki gerabah yang bisa dijadikan oleh-oleh. Pengunjung dapat langsung menyaksikan pembuatan gerabah serta mencoba membuat sendiri.

Uniknya, sekitar 80 persen pengrajin gerabah merupakan ibu-ibu desa. Para bapak bertugas mencari bahan baku gerabah, yaitu tanah liat.

Anda yang berada jauh pun bisa membeli kerajinan gerabah lewat akun Instagram dan Facebook Brayat Kalipah. Dengan begitu, Anda turut membantu perekonomian lokal dan bangga menggunakan produk lokal.

Berwisata belum komplit rasanya bila belum mencicipi kuliner khas daerah. Jika berkunjung ke Magelang, jangan lupa mencoba mangut ikan beong.

Biasanya, hidangan mangut menggunakan ikan manyung atau lele. Namun, mangut khas Borobudur berbahan dasar ikan beong yang banyak hidup di sepanjang perairan Sungai Progo, Magelang. Cara pembuatannya pun berbeda dari mangut pada umumnya.

Pertama-tama, ikan beong digoreng terlebih dahulu sampai matang. Kemudian, ikan beong goreng dipotong dan dimasak dalam kuah santan berbumbu. Bumbu pedas gurih dari rempah-rempah menambah kenikmatan tekstur daging ikan beong yang kenyal dan tebal.

Satu porsi mangut beong dapat Anda nikmati dengan harga Rp 40–80 ribu, tergantung ukuran ikan yang dipilih. Jika Anda pecinta masakan pedas jangan lewatkan hidangan ini, ya!

Saksikan wisata virtual bersama Steffy dan Rezha hanya di program Jalan-Jalan tiap hari Minggu pukul 10.30 WIB di Kompas TV. Kompas TV dan Kemeparekraf juga menyiapkan kuis berhadiah merchandise menarik bagi penonton setia Program Jalan-Jalan.

Anda dapat langsung mengunjungi Instagram Kompas TV untuk menjawab kuis. Psst… Bocoran jawabannya ada di Jalan-Jalan episode 3, lho!




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x