JAKARTA, KOMPAS.TV - Para pengguna ponsel Android mesti waspada saat memasang atau install aplikasi. Sebabnya, sebuah virus bernama malware Joker dapat melakukan pencurian data pribadi hingga uang di rekening.
Keberadaan malware atau virus Joker ini salah satunya diungkapkan Kepolisian Belgia. Polisi Belgia menemukan bahwa virus Joker ini menyembunyikan diri dalam sejumlah aplikasi Android di Google Play Store.
“Program berbahaya ini telah terdeteksi dalam 8 aplikasi di Play Store yang sudah dibekukan Google,” tulis aparat Belgia dalam sebuah penyataan resmi di situs mereka, dikutip dari Entrepreneur.
Perlu diketahui, virus Joker ini sudah muncul dan dikenal sejak 2017 dan menginfeksi berbagai aplikasi dan merampok rekening korbannya.
Baca Juga: Hati-Hati! Pencuri Informasi Kartu ATM Bisa Kuras Rekening, Ini Tips Hindari Terjebak Card Skimming
Sistem pertahanan Google Play Store melawan serangan virus itu dengan menghapus sekitar 1.700 aplikasi yang telah diunduh pengguna hingga tahun 2020.
Terakhir, virus Joker ini ditemukan dalam 24 aplikasi Android yang berhasil meraup lebih dari 500 ribu pengguna sebelum Google Play Store menghapusnya pada September 2020.
Saat itu, Google memperkirakan virus Joker ini telah menjangkau lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil dan Spanyol.
Hacker yang menjalankan virus ini dapat mencuri hingga $7 atau sekitar Rp100 ribu dari tiap pengguna setiap minggu. Angka ini kemungkinan besar terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Cara Kerja Virus Joker
Virus Trojan 'Joker' ini termasuk dalam kelompok malware bernama Bread. Kelompok malware ini bekerja meretas ponsel dan mengontrol ponsel tanpa persetujuan pengguna.
Para peneliti dari perusahaan cybersecurity Quick Heal Security Lab menjelaskan bahwa virus ini dapat menyusup dalam pesan teks, kontak, dan informasi lainnya pada smartphone yang terinfeksi.
Malware ini dapat mencuri uang pengguna dengan diam-diam memaksa pengguna Android untuk berlangganan dengan layanan berbayar premium atau versi termahal.
Awalnya, aplikasi yang terinfeksi virus Joker atau malware sejenisnya melakukan penipuan dengan SMS.
Namun, hacker kemudian mengembangkan virus Joker agar dapat menyerang aplikasi pembayaran online.
Baca Juga: Ramai Download Fouad hingga Yowhatsapp, Pengguna GB WhatsApp Terancam Malware dan Diblokir Permanen
Kedua teknik ini memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor untuk memfasilitasi pembayaran lewat layanan mobile.
Keduanya memerlukan verifikasi perangkat. Namun, mereka berhasil melakukan pembayaran otomatis tanpa persetujuan dari pengguna
"Anda berisiko mendapat kejutan besar pada akhir bulan di rekening bank Anda atau pada kartu kredit Anda," tulis kepolisian Belgia.
Lebih parahnya, banyak pengguna korban virus Joker ini tak menyadari uang mereka dicuri karena tak melakukan pengecekan rekening bank secara rinci.
Sebabnya, pihak bank tidak mencurigai langganan yang tampaknya 'normal' dan menarik uang dalam jumlah sedikit demi sedikit, sehingga tidak terdeteksi.
Daftar Aplikasi Virus Joker
Pihak Google telah mendeteksi dan menghapus sejumlah aplikasi mengandung virus Joker dari Play Store. Namun, aplikasi-aplikasi itu tidak otomatis terhapus dari ponsel Android.
Sebab itu, pengguna mesti menghapus sendiri aplikasi-aplikasi berisi virus Joker berikut ini:
Baca Juga: Hati-Hati! Hacker Bisa Curi Data Pribadi Lewat Fasilitas Charger di Bandara dan Mall
Meski begitu, pakar IT lain memperingatkan pengguna Andorid bahwa virus Joker sebenarnya telah bersembunyi dalam banyak aplikasi lain dan mungkin telah mencuri uang dari jutaan pengguna tanpa diketahui.
Sumber : Kompas TV/Entrepreneur
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.