Awalnya, aplikasi yang terinfeksi virus Joker atau malware sejenisnya melakukan penipuan dengan SMS.
Namun, hacker kemudian mengembangkan virus Joker agar dapat menyerang aplikasi pembayaran online.
Baca Juga: Ramai Download Fouad hingga Yowhatsapp, Pengguna GB WhatsApp Terancam Malware dan Diblokir Permanen
Kedua teknik ini memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor untuk memfasilitasi pembayaran lewat layanan mobile.
Keduanya memerlukan verifikasi perangkat. Namun, mereka berhasil melakukan pembayaran otomatis tanpa persetujuan dari pengguna
"Anda berisiko mendapat kejutan besar pada akhir bulan di rekening bank Anda atau pada kartu kredit Anda," tulis kepolisian Belgia.
Lebih parahnya, banyak pengguna korban virus Joker ini tak menyadari uang mereka dicuri karena tak melakukan pengecekan rekening bank secara rinci.
Sebabnya, pihak bank tidak mencurigai langganan yang tampaknya 'normal' dan menarik uang dalam jumlah sedikit demi sedikit, sehingga tidak terdeteksi.
Daftar Aplikasi Virus Joker
Pihak Google telah mendeteksi dan menghapus sejumlah aplikasi mengandung virus Joker dari Play Store. Namun, aplikasi-aplikasi itu tidak otomatis terhapus dari ponsel Android.
Sebab itu, pengguna mesti menghapus sendiri aplikasi-aplikasi berisi virus Joker berikut ini:
Baca Juga: Hati-Hati! Hacker Bisa Curi Data Pribadi Lewat Fasilitas Charger di Bandara dan Mall
Meski begitu, pakar IT lain memperingatkan pengguna Andorid bahwa virus Joker sebenarnya telah bersembunyi dalam banyak aplikasi lain dan mungkin telah mencuri uang dari jutaan pengguna tanpa diketahui.
Sumber : Kompas TV/Entrepreneur
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.