Kompas TV saintek sains

Apa Beda La Nina dan El Nino? Ternyata Bukan Badai Tropis atau Badai Topan lho, Ini Kata BMKG

Kompas.tv - 2 Agustus 2024, 20:05 WIB
apa-beda-la-nina-dan-el-nino-ternyata-bukan-badai-tropis-atau-badai-topan-lho-ini-kata-bmkg
Fenomena La Nina. (Sumber: BMKG)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Vyara Lestari

Pasokan aliran massa udara dari Samudra Pasifik menuju ke wilayah Kepulauan Indonesia dan mengakibatkan terjadinya penambahan atau peningkatan curah hujan, karena akan meningkatkan pembentukan awan-awan hujan dengan tambahan massa udara basah.

Di mana akhirnya penambahan pembentukan awan-awan hujan dan massa udara basah tersebut akan meningkatkan pula curah hujan.

"Berdasarkan hasil monitoring, La Nina lemah, meskipun masih lemah, harus waspada bila nanti menjadi moderat, maka dampaknya akan lebih dari saat ini," kata dia.

Baca Juga: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Bali 1-2 Agustus 2024

El Nino dan La Nina

Dilansir dari situs BMKG, El Nino berasal dari bahasa Spanyol, yang berarti anak laki-laki. 

Istilah El Nino awalnya digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan, yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang Natal. Kondisi yang muncul berabad-abad lalu itu dinamakan El Nino de Navidad oleh para nelayan Peru, yang disamakan dengan nama Kristus yang baru lahir.

Menghangatnya perairan di Amerika Selatan itu ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudra Pasifik bagian timur. Bahkan dapat mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik tengah.

Dalam kondisi yang berbeda, terjadi anomali pendinginan lautan di Samudera Pasifik bagian timur dan tengah, yang berkebalikan dengan El Nino. Sehingga dinamai La Nina. Dalam Bahasa Spanyol artinya Si Gadis.

Sehingga El Nino diartikan sebagai fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah.

Sedangkan La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, SML di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.


 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x