Fenomena langit Elongasi Timur Maksimum Merkurius adalah jarak sudut antara pusat piringan bulan dan pusat piringan matahari untuk pengamat di permukaan bumi.
Sudut elongasi maksimum (timur atau barat) untuk Merkurius berkisar di antara 18° dan 28°, sedangkan untuk Venus di antara 45° dan 47°.
Spesifiknya, pada saat terjadi elongasi timur maksimum, Merkurius dan Venus terlihat sebagai objek malam yang terbenam di barat setelah Matahari.
Bulan purnama atau full moon adalah salah satu dari delapan fase bulan yang menampakkan seluruh permukaan bulan.
Saat bulan purnama, seluruh permukaan Bulan yang diterangi cahaya dapat terlihat dari Bumi.
Bulan purnama akan terjadi pada 25 Maret 2024.
Gerhana Bulan Penumbra menjadi salah satu fenomena langit yang akan muncul pada Maret 2024.
Gerhana Bulan Penumbra akan terhadi pada 24-25 Maret. Ini akan menjadi fenomena gerhana pertama di 2024.
Mengutip laman BRIN, Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika ada sebagian cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi, dengan kata lain Bulan masuk di bayangan penumbra Bumi.
Saat Bulan memasuki penumbra, terangnya berkurang secara gradual. Proses Gerhana Bulan Penumbra ini adalah posisi Bulan, Matahari, Bumi sejajar, di mana Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Meski demikian, fenomena ini tidak akan melintasi langit Indonesia.
Baca Juga: Fenomena Astronomi 2024: Ada Gerhana Matahari dan Bulan, Ini Jadwal hingga Lokasi Melihatnya
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com/Brin.go.id.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.