MAKKAH, KOMPAS.TV - Mbah Harjo atau Harjo Mislan, pria berusia 110 tahun telah tiba di Makkah, Arab Saudi, dengan tekad dan semangat yang luar biasa, meski usianya sudah lebih dari satu abad.
Meski sudah sangat tua, penglihatan dan pendengaran Mbah Harjo masih baik. Dia terlihat riang gembira saat petugas haji mengunjunginya di kamar hotelnya di Hotel Al Zhaer Plaza, kawasan Misfalah, Makkah, Arab Saudi, Selasa (28/5/2024).
Pada kesempatannya kali ini di Tanah Suci, Mbah Harjo tidak lupa mendoakan negara Indonesia agar lebih mau dan mendapatkan berkah.
"Oh iya pasti saya mendoakan Indonesia, negara saya sendiri pastinya saya doakan, karena membela dan mendoakan negara itu penting," kata Mbah Harjo seperti dilaporkan jurnalis KompasTV, Imron Fahim.
Mbah Harjo telah menyelesaikan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian haji tamattu' dengan menggunakan kursi roda. Di hadapan Ka'bah Baitullah, dia berdoa untuk kebaikan dirinya, keluarga, dan bangsa Indonesia.
Pria asal Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini mampu beraktivitas secara mandiri.
Selama di Makkah, Mbah Harjo makan sendiri dan memilih makan nasi daripada bubur yang disediakan petugas. Mbah Harjo juga membawa sambal pecel dan biskuit kesukaannya.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Laksanakan Umrah Wajib Pukul 10 Malam atau 9 Pagi
Di luar itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah mengeluarkan imbauan agar jemaah calon haji melaksanakan umrah wajib pada pukul 22.00 WAS (Waktu Arab Saudi) atau 09.00 WAS.
Kepala Daker Makkah Khalilurrahman menyampaikan imbauan ini dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah haji dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram.
“Kami mengimbau, bagi jemaah (calon) haji tiba di hotel Makkah pada pukul 06.00-17.00 WAS untuk dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 22.00 WAS,” ungkap Khalilurrahman di Makkah, Senin (27/5).
Sementara bagi jemaah yang tiba di hotel Makkah pada pukul 18.00 – 05.00 WAS, dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.00 WAS.
“Imbauan ini sekali lagi kami sampaikan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram,” ucap Khalil.
Kemudian selama di Tanah Suci, jemaah diimbau untuk menghormati budaya setempat, baik dalam pergaulan maupun dalam tata cara berpakaian.
“Dalam tata berpakaian, jemaah dilarang menggunakan pakaian yang membuka aurat atau yang melanggar kesopanan saat di dalam hotel seperti memakai daster atau celana pendek. Menjaga pergaulan (khususnya saat ihram) apalagi pergaulan lawan jenis dengan non-muhrim,” terang anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (27/5).
Widi juga menekankan bahwa ada hal penting lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu tidak bersendawa atau berserdawa sembarangan. Pasalnya, dalam budaya Arab Saudi, berserdawa dianggap tidak sopan.
“Hal penting lainnya adalah jangan bersendawa di sembarang tempat, sebab dalam budaya Arab Saudi, bersendawa adalah sesuatu yang jorok.”
“Lalu, bersikap wajar terhadap lawan jenis, apalagi kepada orang yang tidak dikenal, agar tidak dianggap menggoda atau lainnya,” katanya menambahkan.
Ia juga mengingatkan jemaah untuk mematuhi aturan-aturan di hotel. Beberapa larangan di antaranya adalah tidak memasak di dalam kamar, tidak merokok di dalam hotel, dan tidak menjemur pakaian di tempat yang tidak semestinya.
Baca Juga: Melalui Program Penggabungan Mahram, Witan dan Istri Tunaikan Ibadah Haji
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.