JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam menahan diri dari makan, minum, merokok, berhubungan suami-istri, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Berpuasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan fungsi pencernaan, menurunkan berat badan, memperbaiki kolesterol dan gula darah, menjaga kesehatan jantung, mengistirahatkan organ tubuh, serta memicu pengeluaran zat sisa dalam tubuh.
Sebelum berpuasa seharian, umat Islam dianjurkan untuk bersantap sahur sebelum terbitnya fajar atau berkumandangnya azan subuh.
Sahur ternyata sangat berguna untuk memberi tubuh cadangan energi selama berpuasa.
”Sahur penting sekali dilakukan karena waktu yang sangat tepat untuk mengisi energi di tubuh kita sebelum menjalankan puasa yang panjang selama kurang lebih 13 jam. Sebab, saat berpuasa, tubuh mengeluarkan zat sisa dan toksik,” ujar Dokter Spesialis Gizi Klinik Ayu Diandra Sari dalam webinar tentang pemenuhan gizi saat Ramadan, pekan lalu, dikutip dari Kompas.id.
Ayu menjelaskan pentingnya menjaga jumlah dan komposisi makanan saat sahur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah naiknya asam lambung selama berpuasa.
Dia juga menyarankan untuk menghindari makanan yang terlalu pedas, asin, dan bersantan.
Secara umum, dokter dan ahli gizi merekomendasikan penerapan pola makan sehat saat sahur dengan memperhatikan keseimbangan, asupan zat gizi makro yang cukup, dan kecukupan cairan.
Oleh karena itu, makanan saat sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks, serat tinggi seperti sayur dan buah, serta protein untuk memberikan energi yang tahan lama.
Baca Juga: Apakah Penderita Sakit Ginjal Tahap Lanjut Boleh Berpuasa? Ini Kata Dokter
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.