JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 Hijriah.
Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Muharram 1445 H yang menjadi tahun baru Islam jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang sudah menetapkan Tahun Baru Islam sebagai hari libur nasional.
Di Indonesia khususnya Pulau Jawa, pergantian malam tahun baru Islam erat kaitannya dengan malam 1 Suro. Hal ini karena awal bulan pertama dalam kalender Jawa bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam
Melansir laman Gramedia, Selasa (11/7/2023), Kalender Jawa diterbitkan pertama kali oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo yang merupakan penggabungan antara penanggalan hijriah atau kalender Islam, Hindu, dan masehi.
Baca Juga: Tradisi 10 Muharram, Ibu-Ibu di Banjarmasin Masak Bubur Asyura sambil Lantunkan Selawat
Tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam adalah sistem penanggalan didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
Dalam sistem penanggalan hijriah ada 12 nama bulan, yaitu Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Kalender Hijriah menggunakan perhitungan tanggal berdasarkan pergerakan bulan terhadap bumi, dengan jumlah hari dalam satu bulan terdiri dari 29-30 hari.
Dalam ajaran agama Islam, Muharram adalah salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT yang disebut juga dengan bulan haram.
Keempatnya adalah bulan Zulqoidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Para ahli tafsir menyebutkan, amalan-amalan ibadah yang dilakukan selama empat bulan haram itu bakal dilipatgandakan pahalanya.
Kemuliaan bulan-bulan tersebut juga termaktub dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 36, artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.”
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, "Kiswah" Penutup Kabah Diganti Pada Tahun Baru Islam 1 Muharram
Melansir laman Kemenag.go.id, sejarah penetapan awal tahun baru Islam terjadi pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab ra (634-644 M/13-23 Hijriah).
Kisahnya bermula saat Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari Ra tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya.
Hal itu membuat Umar kesulitan untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru.
Karenanya, Umar mengadakan musyawarah dengan para sahabat dan orang terpandang pada saat itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.
Musyawarah yang diselenggarakan Umar akhirnya menghasilkan beberapa pilihan tahun bersejarah untuk dijadikan sebagai patokan memulai tarikh Islam tersebut.
Awalnya, tahun baru Islam akan mengacu pada kelahiran Nabi Muhammad. Ada pula yang mengusulkan tahun kebangkitannya menjadi Rasul hingga tahun wafatnya.
Namun, di antara banyaknya pilihan akhirnya ditetapkanlah bahwa tarikh Islam dimulai dari hari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah, yaitu awal tahun hijriah yang dimulai dengan penyebutan nama Muharram.
Baca Juga: Ramaikan Tahun Baru Islam Ratusan Warga Pawai Obor
Hal itu berdasarkan firman Allah perihal pembangunan masjid Kuba,
“La masjidun ussisa alat taqw min awwali yawmin” atau “Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama (Surat At-Taubah ayat 108).
Malam tahun baru Islam hendaknya disambut dengan melakukan hal-hal baik seperti beribadah, renungan atas dosa-dosa di tahun lalu serta membuat perencanaan untuk tahun mendatang.
Di malam tahun baru, hendaknya umat Islam harus mempunyai perencanaan bahwa tahun yang akan datang ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Berikut beberapa amalan malam tahun baru Islam:
1. Zikir
2. Sedekah
3. Salat malam
4. Berdoa
5. Bertaubat, memohon ampun kepada Allah SWT
Sumber : Kemenag.go.id, Gramedia.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.