Kompas TV religi beranda islami

Komplek Syuhada di Jabal Uhud, Tempat Jemaah Haji Berziarah dan Menapaki Perjuangan Sahabat Nabi

Kompas.tv - 10 Juni 2022, 08:19 WIB
komplek-syuhada-di-jabal-uhud-tempat-jemaah-haji-berziarah-dan-menapaki-perjuangan-sahabat-nabi
Penampakan Bukit Jabal Uhud di Madinah yang jadi lokasi favorit ziarah haji 2022 (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

MADINAH, KOMPAS.TV – Komplek syuhada di Jabal Uhud menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh Jemaah haji 2022. Di sini, umat Islam bisa menapaki perjuangan para sahabat Nabi Muhammad.

Sebagaimana dilaporkan jurnalis KOMPAS TV Nitia Annisa dari Jabal Uhud, Madinah, para Jemaah haji 2022 pada hari Kamis waktu setempat tampak menaiki jabal uhud atau gunung Uhud untuk berziarah.  

“Lokasi ini bersejarah. Jadi tujuan utama berziarah haji. Di belakang saya adalah kompleks makam para syuhada, di dalamnya ada makam sahabat Sayyidina Hamzah, paman Rasulullah,” paparnya dalam Kompas Pagi KOMPAS TV, Jumat (10/6/2022).

Nitia Annisa juga menunjuk tempat ia berdiri saat ini, yakni sebuah bukit kecil sebagai penanda perang Uhud.

Jaraknya tak jauh dari lokasi pemakanan masjid syuhada yang berada di antara jabal Uhud.

“Di makam ini tidak hanya Paman Nabi saja, tapi ada 72 syuhada lain yang yang berjasa besar Perang Uhud,” paparnya.

Dari masjid Nabawi, lanjut Nitia Annisa, jabal uhud sendiri jaraknya kurang lebih 5 kilomoter dan jadi destinasi utama para peziarah haji 2022 untuk menapai perjuangan Nabi dan para sahabat. 

Baca Juga: Selain Mie Instan dan Cobek, Petugas Haji Temukan Uang Rp 150 Juta Disimpan dalam Jerigen Beras

Kisah Perang Uhud

Perang Uhud sendiri pecah pada 15 Syawal, yakni tiga tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah yang melibatkan sebanyak 700 pasukan Muslim berhadapan dengan sekitar 3.000 pasukan gabungan Quraisy.

Dikisahkan oleh Martin Lings dalam Mohammed perang Uhud awalnya dimenangkan umat Islam. Rasulullah sendiri yang memimpin perang ini.  

Pasukan umat Islam mendominasi jalannya pertempuran dan musuh tertekan. Pasukan panah umat Islam berjejer rapi di puncak bukit dan menghujani musuh dengan panah hingga kocar-kacir. 

Ketika tertekan musuh lari, ghanimah atau harta rampasan perang pun banya ditinggalkan di bukit itu. ghanimah sendiri biasanya berbentuk perak atau emas.

Pasukan muslim mengira sudah menang, lantas pergi ke bukit-bukit yang ditinggalkan musuh. Padahal, instruksi dari Nabi jelas: jangan tinggalkan lokasi jabal uhud. 

Tapi, apa lacur, godaan ghanimah tersebut begitu besar dan membuat lalai, meninggalkan Jabal Uhud. 

Kalah di Perang Uhud, Pelajaran Ketaatan Kepada Nabi

Khalid bin Walid, saat itu masih di barisan Quraisy sebelum masuk Islam dan jadi salah satu pahlawan paling terkenal dalam sejarah Islam. Ia melihat ada celah, pos pemanah ditinggalkan oleh pasukan muslim.

Ia pun merangsek dengan pasukannya yang lincah untuk menguasai Uhud hingga bikin umat Islam yang awalnya menang berubah jadi kocar-kacir.

Dari sinilah, rumor wafatnya Nabi menyebar dengan cepat. 

“Rasululllah telah pergi, ia kena panah,” tutur berita waktu itu. Isu itu berhembus dan dikisahkan, banyak orang

Faktanya, Rasulullah tidak wafat, tapi Rasulullah terluka parah dan mendapatkan pelajaran penting, yakni berupa ketaatan dan strategi perang. 

Kejadian ini termaktub alam QS.  Ali Imran: 121.

Firman Allah SWT: "... Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Pada ayat ini Allah mengingatkan Umat Islam akan kisah Perang Uhud."

Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan umat kepada Nabi Muhammad.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x