Pasukan umat Islam mendominasi jalannya pertempuran dan musuh tertekan. Pasukan panah umat Islam berjejer rapi di puncak bukit dan menghujani musuh dengan panah hingga kocar-kacir.
Ketika tertekan musuh lari, ghanimah atau harta rampasan perang pun banya ditinggalkan di bukit itu. ghanimah sendiri biasanya berbentuk perak atau emas.
Pasukan muslim mengira sudah menang, lantas pergi ke bukit-bukit yang ditinggalkan musuh. Padahal, instruksi dari Nabi jelas: jangan tinggalkan lokasi jabal uhud.
Tapi, apa lacur, godaan ghanimah tersebut begitu besar dan membuat lalai, meninggalkan Jabal Uhud.
Khalid bin Walid, saat itu masih di barisan Quraisy sebelum masuk Islam dan jadi salah satu pahlawan paling terkenal dalam sejarah Islam. Ia melihat ada celah, pos pemanah ditinggalkan oleh pasukan muslim.
Ia pun merangsek dengan pasukannya yang lincah untuk menguasai Uhud hingga bikin umat Islam yang awalnya menang berubah jadi kocar-kacir.
Dari sinilah, rumor wafatnya Nabi menyebar dengan cepat.
“Rasululllah telah pergi, ia kena panah,” tutur berita waktu itu. Isu itu berhembus dan dikisahkan, banyak orang
Faktanya, Rasulullah tidak wafat, tapi Rasulullah terluka parah dan mendapatkan pelajaran penting, yakni berupa ketaatan dan strategi perang.
Kejadian ini termaktub alam QS. Ali Imran: 121.
Firman Allah SWT: "... Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Pada ayat ini Allah mengingatkan Umat Islam akan kisah Perang Uhud."
Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan umat kepada Nabi Muhammad.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.