Kompas TV religi beranda islami

Penjelasan Lengkap Puasa Syakban 1443 H, Disertai Dalil dan Keistimewaannya

Kompas.tv - 17 Maret 2022, 07:41 WIB
penjelasan-lengkap-puasa-syakban-1443-h-disertai-dalil-dan-keistimewaannya
ilustrasi berdoa di malam nisfu syakban (Sumber: tribunnews.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Apa sih puasa bulan Syakban itu, kenapa umat Islam dianjurkan berpuasa di bulan ini?

Berikut ini merupakan penjelasan lengkap terkait puasa bulan Syakban yang dilakukan tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022 ini.  

Selain itu, dalam penjelasan berikut ada keterangan terkait puasa Syakban mulai dari doa, tata cara, dan waktu berdoa.

Lantas, kenapa harus puasa Syakban?

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, ia melihat Rasulullah berpuasa pada bulan Syakban. Dalil yang dimaknai oleh para ulama untuk sunah berpuasa Syakban.

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Baca Juga: 6 Peristiwa Penting Bulan Sya'ban yang Wajib Diketahui Umat Islam

Bulan Syakban, Bulan Bersejarah Umat Islam 

Bulan Syakban adalah bulan Istimewa dalam kalender Islam. Bulan ini merupakan penanda datangnya bulan Ramadan.

Pada bulan Syakban juga terdapat beberapa hal bersejarah dalam Umat Islam. Salah satunya adalah proses pemindahan kiblat umat Islam untuk beribadah, dari Masjidil Aqsa di Yerussalem berpindah ke Masjidil Haram di Makkah.

Selain itu, ada beberapa peristiwa lain seperti menikahnya Rasulullah dan lahirnya cucu beliau Husein dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. 

Baca Juga: Bulan Sya'ban Telah Tiba, Ini 3 Keistimewaannya yang Perlu Diketahui

Dalil Puasa Syakban

Bulan Syakban adalah bulan ibadah. Hal ini dilandaskan pada sebuah hadis terkait puasa sunah sunah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad di atas. 

Para ulama memaknai hadis ini sebagai anjuran sunah untuk berpuasa pada bulan Syakban. Khususnya awal sampai pertengahan bulan Syakban.

Namun, para ulama berbeda pendapat terkait teknis pelaksanaannya. Ada yang mengatakan bahwa puasa Syakban hanya pada 15 hari awal bulan dan sisanya tidak. 

Niat Puasa Syakban

Puasa Syakban secara teknis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana puasa biasa pada umumnya.  

Pertama, berniat. Kita bisa berniat dalam hati layaknya puasa mutlak atau puasa karena keinginan puasa saja untuk ibadah. Niatnya adalah: Saya niat puasa.

Bisa juga dengan niat puasa bulan Syakban. 

Niat puasa Syaban (Sumber: kompas.tv/dedik priyanto)

Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.  

Artinya, “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.

Doa Bulan Syakban

Doa bulan Syaban (Sumber: kompas.tv/dedik priyanto)

“Allahumma baarik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana”

Artinya;

“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan”.

Ustaz Alhafiz Kurniawan, Dosen Agama Islam dari Universitas Indonesia menjelaskan, doa tersebut bukan satu-satunya. Melainkan bisa juga membaca doa-doa lain sebagai hajat bagi seseorang.

"Di malam nisfu Sya’ban kita berdoa kepada Allah untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman. Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut," paparnya dalam tulisannya di situs resmi NU. KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya. 

Nisfu Syakban, Waktu Terbaik Doa Bulan Syakban

Dikutip dari buku Malam Nisfu Sya’ban karya Ustaz Hanif Luthfi Lc, dalam buku tersebut dikutip pendapat Sirojuddin Ibnu al-Mulaqqin (w. 804 H) menyebutkan bahwa aslinya Syakban itu berarti bercabang, memancar, dan bertebaran.

Hal ini terjadi lantaran dahulu orang Arab ketika bulan ini, mereka berpencar mencari sumber air karena kondisi yang kering. Nisfu Syakban sendiri terjadi pada bulan Syakban ini.

Nisfu memiliki arti setengah. Maka Nishfu Syakban adalah setengahnya bulan Syakban. Adapun malam Nishfu Syakban adalah malam dari setengahnya bulan Syakban.

“Kalau dirujuk kepada kalender Qamariyyah, maka malam Nishfu Sya’ban jatuh pada tanggal 14 Sya’ban,” paparnya dalam buku tersebut.

Malam itu disebut juga sebagai adalah Lailatul Ijabah, artinya adalah malam ketika doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT.

Malam Nisfu Syakban jatuh di tengah bulan Syakban, atau tanggal 14-15 Hijriah di tiap bulan. Artinya, jika merujuk pada bulan masehi 2022, kemungkinan jatuh pada tanggal Kamis 17 Maret atau Jumat 18 Maret 2022.

Ketika malam itu, ada baiknya kita memperbanyak doa dan hajat-hajat kita kepada Allah SWT. Akan lebih bagus lagi jika sebelumnya kita berpuasa sebagaimana dilakukan oleh para ulama terdahulu.

Semoga kita tidak melewatkan bulan Syakban ini, bulan berkah persiapan untuk menuju bulan suci Ramadan 1443 hijriah.  Amin.

Wallahu a’lam.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x