JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada sebuah waktu pada bulan Sya’ban yang merupakan waktu istimewa. Waktu itu bernama Nisfu Sya’ban. Lantas, kenapa istimewa?
Bulan Sya’ban adalah bulan ke delapan dari nama-nama bulan kalender Hijriyah, setelah bulan Rajab dan sebelum Ramadan.
Bulan istimewa lantaran pada bulan ini terdapat malam ketika amal dan doa ditimbang di langit. Malam itu bernama Nisfu Sya'ban.
Dikutip dari buku Malam Nisfu Sya’ban karya Ustaz Hanif Luthfi Lc, dalam buku tersebut mengutip pendapat Sirojuddin Ibnu al-Mulaqqin (w. 804 H) menyebutkan bahwa aslinya Sya’ban itu berarti bercabang, memancar dan bertebaran.
Hal ini terjadi lantaran, di mana dahulu orang-orang Arab ketika bulan Sya'ban ini, mereka berpencar mencari sumber air.
Sedangkan Nisfu Sya’ban sendiri terjadi pada bulan Sya’ban ini. Adapun Nishfu memiliki arti setengah. Maka Nishfu Sya’ban adalah setengahnya bulan Sya’ban.
Adapun malam Nishfu Sya’ban adalah malam dari setengahnya bulan Sya’ban.
“Kalau dirujuk kepada kalender Qamariyyah, maka malam Nishfu Sya’ban jatuh pada tanggal 14 Sya’ban,” paparnya dalam buku tersebut.
Pergantian tanggal Qomariyah atau hijriah ini meggunakan patokan rembulan, yakni terjadi saat matahari terbenam atau malam tiba.
Jika merujuk pada keterangan tersebut, maka jika mangacu pada kalender masehi maka Nisfu Sya’ban 1443 di tahun ini akan jatuh pada kira-kira pada Kamis 17 Maret 2022 atau Jumat 18 Maret 2022.
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.”
Rasulullah menjawab, “Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’I, dan Ibnu Huzaimah)
Baca Juga: Bulan Sya'ban Telah Tiba, Ini 3 Keistimewaannya yang Perlu Diketahui
Nama lain dari Nisfu Sya’ban aalah lailatul Ijabah, artinya adalah malam ketika doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT.
Selain itu, menurut para ulama, malam Nisfu Sya’ban adalah malam ketika amal baik dan buruk ditimbang di langit.
Begitu istimewanya, Nabi Muhammad pun melakukan banyak ibadah dan puasa pada bulan Sya’ban.
Hal ini dikisahkan langsung oleh isti beliau, Sayyidah Aisyah tentang hal baik yang dilakukan beliau di bulan Sya'ban.
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156).
Ada baiknya bagi muslim juga meniru beliau, memperbanyak ibadah dan amalan di bulan Sya'ban, terlebih lagi ketika berada di malam Nisfu Sya'ban.
Lailatul Ijabah juga bermakna, pada waktu ini menurut para ulama adalah waktu baik untuk berdoa. Maka sebaiknya, memperbanyak doa-doa terbaik di waktu tersebut mengingat waktu ini adalah mustajab untuk doa.
Semoga kita semua mendapatkan berkah di bulan Sya'ban. Amin.
Wallahu a'lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.