JAKARTA, KOMPAS.TV - KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan soal sebaiknya bagi umat Islam di Indonesia jangan terlalu benci orang arab. Apalagi, belakangan ketika budaya Arab dianggap beda dengan budaya lokal.
Lalu ketika berbeda dengan budaya lokal, kata Gus Baha, malah bikin gerakan anti-anti seperti anti budaya Arab atau yang lain. Hal itu, dinilai Gus Baha sebagai sikap yang berlebihan dan baiknya dihindari.
“Janganlah berlebihan sampai anti budaya arab,” kata Gus Baha dalam ceramah di situs resmi Santri Gayeng, KOMPAS TV sudah dapat izin mengutip.
Membenci berlebihan terhap sesuatu justru tidak bagus bagi seorang mukmin. Kata Gus Baha, membenci atau anti terhdap segala hal berbau Arab justru berlebihan.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Sebaik-baik Ibadah adalah Bekerja, Bagaimana itu?
Pengasuh Pesantren Tahfidz Alquran LP3IA Rembang itu bahkan menjelaskan, ketika seseorang nanti terlalu benci terhadap orang Arab dengan sangat berlebihan, ia bisa jadi akan jatuh ke dosa besar.
“Benci orang Arab itu bisa jadi dosa besar,” kata Gus Baha.
Alasannya, kata Gus Baha, berkaitan dengan asal-asal Nabi Muhammad yang tidak bisa dipisahkan dari Arab.
“Kanjeng Nabi orang arab. Kok kamu benci orang Arab?” tanya beliau.
Dengan kelakar, ia juga menjelaskan, bahwa seorang mukmin boleh benci dengan sesuatu ketika hal itu menjerumuskan ke perbuatan buruk.
“Yang harus kamu benci itu maksiat,” tambah Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan soal Penggunaan Air PDAM untuk Bersuci, Najis atau Tidak?
Lantas beliau menyampaikan agar tetap melihat dengan jernih segala sesuatu. Ia juga mengingatkan, Nabi adalah sosok maksum (terlindungi) dari yang namanya kesalahan. Nama Nabi tidak akan pernah bisa lepas dari unsur Arab.
“Kalau orang Arab baik, bilang baik. Dan ketika salah, bilang saja ia salah. Sedangkan Nabi itu tidak pernah salah. Jadi kalau kamu membenci orang Arab, berarti kan termasuk di dalamnya Nabi, para sahabat,” kata Gus Baha.
Mufasir yang menulis berjilid kitab tafsir Alquran bertajuk Al-Qur’an Tafsirnya (UII Press) itu lantas memaparkan lebih lanjut soal benci berlebihan kepada orang Arab justru baiknya dihindari.
“Tapi jika yang dibenci adalah kesalahannya, tidak termasuk di dalamnya ada Nabi sebab beliau tidak pernah salah. Begitu saja kok tidak paham bedanya?” katanya.
Begitulah, Gus Baha mengingatkan kita sebagai Muslim untuk tidak terlalu membenci sesuatu dengan berlebihan. Termasuk urusan membenci orang atau budaya Arab, sebab Nabi juga dari Arab.
Yang diperbolehkan adalah, membenci kesalahannya atau kejahatannya, namun tetap dengan proporsional (moderat).
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan soal Orang Berpikir Bisa Lebih Mulia daripada Ibadah 60 Tahun
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.