Baca Juga: TNI Pasangi Patok di Kantor Wali Kota Magelang, Komandan: Kami Minta Aset Diserahkan Secepatnya
Ketika melihat perlakuannya itu, Suroto diketahui sempat meneteskan air mata. Meski tetap tidak mau bicara dengan Ardian.
"Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal," kata Ardian.
Sementara tetangga Suroto bernama Sujono mengatakan, perilaku aneh yang ditunjukan Suroto tersebut ternyata bukan kali ini saja terjadi.
Sebelumnya, hal sama juga pernah dilakukan Suroto pada tahun 1993. Saat itu Suroto tiduran hingga dua tahun.
Baca Juga: Kisah Penggali Kubur Jenazah Corona: Diupahi Rp 750 Ribu, Rela Tak Pulang Dulu
Hanya saja, saat itu Suroto mau kembali bangun dan beraktivitas seperti layaknya orang normal. Bahkan, Suroto sempat merantau ke Bandung untuk mencari pekerjaan.
"Kemudian dia ikut bekerja saudara saya di Bandung pada 1996. Namun selama tiga bulan di Bandung, Suroto setiap malam selalu pergi," paparnya.
Setelah pulang dari Bandung itu, menurutnya juga masih terlihat biasa. Namun, sikapnya mulai berubah saat ada masalah dengan orangtuanya.
Saat itu uang Suroto yang dititipkan kepada ibunya untuk membeli motor ternyata justru habis untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Kisah Tukang Bubut Mencuri Akibat Kerjaan Sepi Imbas Covid-19, Malah Diberi Hadiah Polisi
Mengetahui hal itu, Suroto kecewa dan sempat depresi hingga terlibat persoalan kriminal dan dipenjara.
"Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya," kata Sujono.
Namun hal itu, lanjut dia, tidak berlangsung lama. Setelah ada erupsi Gunung Merapi, sikap aneh Suroto kembali berulang. Ia kembali memilih tiduran lagi hingga sekarang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.