Kompas TV regional berita daerah

Risma Bantah Tudingan 70% Warga Surabaya Tak Bermasker Saat Pandemi: Kamu Lihat Saja di Jalanan Itu

Kompas.tv - 27 Juni 2020, 11:51 WIB
risma-bantah-tudingan-70-warga-surabaya-tak-bermasker-saat-pandemi-kamu-lihat-saja-di-jalanan-itu
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Sumber: KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)
Penulis : Tito Dirhantoro

SURABAYA, KOMPAS TV - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menanggapi pernyataan terkait sebanyak 70 persen warga Surabaya disebut tak menggunakan masker saat pandemi Covid-19.

Risma membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan, warga Surabaya telah mematuhi protokol kesehatan, terutama tentang penggunaan masker di tengah pandemi.

Penggunaan masker oleh warganya, kata Risma, bisa dilihat dari kondisi orang-orang yang beraada di jalanan Kota Surabaya.

Baca Juga: Tegas! Risma Sampaikan Kasus Corona di Surabaya Sudah Menurun

"Eh masak, ya, lihat, masak 70 persen? Kamu lihat saja di jalanan itu," kata Risma di Hotel JW Marriot Surabaya, Jawa Timur seperti dikutip dari Kompas,com Jumat (26/6/2020).

Adalah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya yang menyampaikan sebanyak 70 persen warga Surbaya Raya tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Jokowi menyebut demikian setelah mendapat laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).

"Tadi disampaikan oleh gugus tugas bahwa masih 70 persen yang enggak pakai masker. Ini angka yang gede banget," kata Jokowi.

Baca Juga: Khofifah dan Risma Kerap Silang Pendapat, Pengamat: Apa Susahnya Duduk Bareng

Jokowi pun meminta pemerintah dan gugus tugas daerah untuk lebih berupaya meningkatkan lagi kesadaran masyarakat Jatim akan bahaya virus corona.

Selain itu, Jokowi juga meminta Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Nasional untuk mengirimkan bantuan masker bagi warga Jawa Timur.

"Hari ini saya minta Gugus Tugas Nasional, Pak Menkes, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jawa Timur," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut, mengutip paparan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat di wilayah Surabaya Raya rendah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Paparan itu merupakan hasil kajian dan survei Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya.

Baca Juga: Muhadjir Effendy Minta Kepala Daerah Lain di Indonesia Berguru Penanganan Covid-19 pada Risma

Berdasarkan temuan dari IKA Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, menurut Khofifah, masih banyak warga yang tak memakai masker dan menjaga jarak di pusat keramaian seperti tempat ibadah, pasar tradisional, dan kafe atau restoran.

"Pada posisi seperti inilah yang kemudian munculnya klaster-klaster baru terutama di titik yang potensi kerumunan massa itu berasal," kata Khofifah.

Khofifah mengungkapkan, ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat umum masih sangat tinggi.

Berdasarkan temuan itu, terdapat 81,7 persen tempat ibadah yang masih aktif. Sebanyak 70,6 persen pengunjung tak mengenakan masker dan 64,6 persen tak menjaga jarak.

Baca Juga: Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Cara Baru Risma Akhiri Penyebaran Virus Corona

Masyarakat di pasar tradisional juga serupa. Pemprov Jawa Timur telah berulang kali membagikan masker dan pelindung wajah.

Masyarakat di pasar tradisional juga serupa. Pemprov Jawa Timur telah berulang kali membagikan masker dan pelindung wajah.

"Pasar tradisional meski sudah dibagikan masker berkali-kali kami juga minta menggunakan face shield, tapi masih 84,1 persen tidak menggunakan masker," kata Khofifah.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x