Setelah memeriksa nadi dan nafas untuk memastikan kedua anak tersebut telah tewas, R langsung membuang kedua bocah itu di samping sekolah Global Prima lewat lorong sebelah rumahnya.
Setelah membunuh dua anak tirinya, R mengirimi pesan singkat kepada istrinya berinisial F lewat Facebook. Isi pesannya, R mengaku sudah membunuh dua anaknya IF dan RA.
Dalam pesannya itu pula, R mengaku telah membuang kedua jasad bocah tersebut ke parit yang berada di samping gedung sekolah.
“Kedua jenazah korban itu ditutup dengan triplek dan karton,” kata Riko.
Sontak, pesan singkat tersebut membuat F syok berat. Ia lantas segera melapor ke polisi.
Baca Juga: Bocah 10 Tahun Dicabuli Ayah Tiri, Tergiur Iming-iming Belanja di Pasar Malam
Sekitar tujuh jam setelah menerima laporan itu, Riko mengatakan, pihak kepolisian langsung mengumpulkan anggotadari Satreskrim dan Polsek setempat.
“Kita bentuk 2 tim. Satu tim dipimpin Kasatreskrim dan satu lagi dipimpin Kapolsek Medan Kota,” kata Riko.
Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku. Tak butuh lama pelaku R berhasil ditangkap polisi.
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim yang sudah menangkap," kata Riko.
Baca Juga: Seorang Batita Dianiaya Ayah Tiri Hingga Tewas
Riko menjelaskan, pelaku tega membunuh dua anak tirinya karena sakit hati dengan ucapan korban yang menyebut dirinya pelit.
Awalnya pelaku bersama kedua anaknya menonton televisi bersama. Saat itu, kedua anaknya meminta es krim, tapi tidak diberikan karena tidak punya uang.
"Motifnya dari keterangan awal pelaku yang bersangkutan karena sakit hati," ucap Riko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.