Mereka bertengkar. Korban berteriak minta tolong. YF pun membekap mulut korban.
Tapi, teriakan korban semakin kencang. Karena panik didengar tetangga, YF menusuk leher korban dengan pisau lipat.
"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut digerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.
Baca Juga: Risma Yakin Bisa Memutus Penyebaran Covid-19 di Surabaya Lewat Perwali dan Tes Massal Gratis
Sempat Mau Bakar Mayat Korban
Pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Terdapat beberapa luka tusukan di leher korban. Setelah itu, YF memasukkan korban ke dalam kardus.
Awalnya, YF berniat membakar korban hingga menjadi abu. Hartoyo mengatakan, tersangka membakar kaki korban menggunakan kompor kecil.
Tapi, niat itu urung dilakukan. Pelaku khawatir api membesar dan membakar rumah.
"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor portable yang digunakan membakar korban," kata Hartoyo.
Hal itu terbukti dengan bekas luka bakar yang terdapat pada kaki kanan korban. Setelah membunuh Monik, pelaku kabur ke rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku dikenal sebagai sosok tempramental dan sering melawan orang tua. Hal itu juga diamini pelaku.
Baca Juga: Cerita Kasus Aulia Kesuma yang Divonis Mati: Tak Mempan Pakai Santet, Suami Dibunuh demi Utang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.