Kompas TV regional berita daerah

Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Warga Ancam Lukai Petugas Medis dan Bakar Puskesmas

Kompas.tv - 13 Juni 2020, 16:44 WIB
ambil-paksa-jenazah-pasien-covid-19-warga-ancam-lukai-petugas-medis-dan-bakar-puskesmas
Petugas medis RSPI Sulianti Saroso sedang melakukan penanganan pasien (gambar Ilustrasi) (Sumber: RSPI Sulianti Saroso.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

"Akhir-akhir ini semakin banyak tekanan dan ancaman kepada petugas medis dan dokter. Bahkan ada yang mau membakar Puskesmas," kata Syaiful.

Kejadian lainnya, Syaiful menambahkan, warga berunjuk rasa karena menolak RSUD Waru dijadikan sebagai tempat observasi dan isolasi pasien Covid-19. 

Baca Juga: Wajib Tahu! Virus Corona Masih Bisa Bertahan Hidup di Tubuh Jenazah Hingga 72 Jam

Rumah sakit tersebut rencananya akan dijadikan tempat isolasi dan observasi karena dua rumah sakit rujukan di Kabupaten Pamekasan sudah tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19.

Syaiful mengungkapkan, banyak terjadinya penolakan dan pengambilan paksa jenazah karena masyarakat terpengaruh informasi hoaks yang disebarkan di media sosial. 

Informasi itu kemudian secara terus-menerus disebarkan dan meluas, sehingga itu dianggap menjadi kebenaran yang harus diikuti dan dipercaya oleh masyarakat.

"Masyarakat mulai tidak percaya dengan Corona karena informasi hoaks di media sosial. Kami para dokter dan tenaga medis sering mendapat ancaman fisik dan psikologis," kata Syaiful.

Karena semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kebenaran Virus Corona, jumlah pasien positif dan PDP di Kabupaten Pamekasan semakin bertambah. 

Baca Juga: 5 Orang Pengambil Paksa Jenazah Corona Diisolasi karena Hasil Rapid Test Reaktif

Ruang isolasi sudah tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19. Petugas medis juga mulai kewalahan melayani pasien.

Ditambah lagi pasien yang sedang diisolasi sering berbuat ulah seperti mengamuk, mencaci maki tenaga medis dan minta pulang meskipun belum sembuh.

"Untuk menyadarkan masyarakat tentang Virus Corona, butuh peran tokoh agama dan ulama karena panutan masyarakat Madura adalah ulama. Kalau tugas kami hanya merawat pasien saja," ujar Syaiful.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x