BATAM, KOMPAS.TV - Seorang pendeta dan sejumlah jemaatnya di Batam dinyatakan positif Covid-19 atau virus corona.
Total ada 10 pasien positif corona yang berawal dari hasil tracing close contact (kontak jarak dekat) dari klaster terkonfirmasi kasus positif kasus 049 Batam. Klaster ini dinamakan klaster HOG.
10 pasien positif tersebut terdiri dari satu pendeta dan sejumlah jemaatnya.
Melalui keterangan tertulisnya (31/5/2020), Wali Kota Batam HM Rudi mengatakan tracing close contact atau yang kontak jarak dekat dari pasien 049 Batam terus berlangsung.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Gugus Covid-19 Batam mengatakan ada 15 orang yang ditelusuri dari kasus pasien 049 itu.
Pasien 049 sendiri saat ini sudah dinyatakan sembuh dan sedang dalam masa pemulihan dengan menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Dari jumlah orang yang terpapar dari kasus klaster HOG ini, terdapat lima orang Perempuan dan lima orang laki-laki," kata Rudi lewat keterangan tertulis tersebut.
Baca Juga: Pendeta dan Jemaatnya Positif Corona, Masuk Klaster Baru di Batam
Pertama adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun berinisial EW dan merupakan kasus baru Covid-19 nomor 111 Batam.
EW adalah jemaat salah satu gereja di Batam dan pernah close contact dengan temannya yang merupakan terkonfirmasi kasus 049 dan pendetanya yang terkonfirmasi kasus 082 Batam.
Rudi mengungkap pertemuan terakhir mereka saat persiapan ibadah online.
Saat ini EW sedang dalam proses persiapan perawatan isolasi di RSKI Covid-19 Pulau Galang, kondisinya stabil dan tidak merasakan gangguan kesehatan yang berarti.
Selanjutnya merupakan terkonfirmasi kasus nomor 112 Batam merupakan laki-laki berusia 37 tahun berinisial DP.
Ia merupakan jemaat yang sama dengan kasus 049 dan kasus 082 Batam.
Yang bersangkutan juga melakukan kontak jarak dekat saat persiapan ibadah online.
Baca Juga: Penambahan Kasus Baru Covid-19 ada 557, Sebanyak 199 Terdapat di Jawa Timur
Lalu, kasus 113 Batam seorang laki-laki berinisial ASM berusia 47 tahun. Kasus 114 Batam merupakan seorang perempuan berinisial HH berusia 43 tahun.
HH merupakan istri dari kasus 113 yang juga jemaat gereja pendeta kasus 082 yang positif corona.
"Namun kasus 114 Batam ini close contact dengan suaminya sehingga dilakukan tes swab dan hasilnya positif," jelas Rudi seperti dikutip dari Kompas.com.
Selanjutnya, kasus 115 seorang perempuan 20 tahun berinisial YAR yang merupakan anak kandung kasus positif 113 dan 114 Batam, serta jemaat gereja juga.
Menurut Rudi, YAR diduga terjangkit ayah dan ibunya.
Kasus 116 Batam seorang laki-laki berusia 57 tahun berinisial HWK, adalah teman dari kasus 049 yang juga jemaat gereja.
Baca Juga: Angka Kasus Corona Tinggi, BIN dan Pemkot Surabaya Gelar Tes Cepat Massal
Kasus 117 Batam berinisial RG yang merupakan seorang perempuan berusia 31 tahun terpapar juga saat persiapan ibadah online.
Anak kasus 117 yang berusia 8 tahun juga terjangkit Covid-19 dan menjadi kasus 118 Batam.
Selanjutnya kasus 119 Batam merupakan seorang laki-laki berinisial YAY 34 tahun yang merupakan staf gereja tersebut.
Terakhir kasus 120 Batam, perempuan berinisial LO berusia 31 tahun dan istri dari kasus 119.
"Sama dengan kasus yang lainnya, sehubungan dengan pengembangan Penyelidikan Epidemiologi (PE) lebih lanjut, kasus 120 Batam dilakukan tes swab dan hasilnya positif," papar Rudi.
Bersama dengan kasus yang lain, kasus 120 Batam ini juga dibawa ke ruang isolasi RSKI Covid-19 Pulau Galang untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 Sembuh dari Wisma Atlet Meningkat, Total 2.000 Pasien Dipulangkan
Rudi yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah, jaga jarak, mencuci tangan dari air mengalir, dan diam di rumah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.