SURABAYA, KOMPAS TV - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, mengusir seorang kapolsek yang tertidur saat mengikuti rapat koordinasi evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Tak hanya itu, Fadil Imran juga mengancam bakal mencopot kapolsek tersebut dari jabatannya.
Namun, belum diketahui di mana tempat tugas dan nama kapolsek yang melakukan kesalahan itu.
Rapat evaluasi PSBB itu diadakan di Gedung Sawunggaling Pemerintah Kota Surabaya pada Jumat (21/5/2020) siang.
Adapun insiden pengusiran tersebut bermula ketika Fadil tengah menjelaskan terkait penanganan wabah virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Kapolda Jatim Copot Kapolsek yang Tertidur saat Rapat Evaluasi PSBB
Namun di tengah penjelasannya, Fadil tiba-tiba berhenti karena melihat seorang kapolsek yang saat itu tengah tertidur.
Fadil kemudian menegur cukup keras kapolsek tersebut. Lalu meminta sang kapolsek untuk keluar dari ruang rapat.
"Kamu jangan tidur kamu kapolsek, jangan tidur ya. Kamu keluar aja keluar. Eh Karo SDM ganti, kapolsek mana ini," kata Fadil.
Fadil kemudian mengingatkan agar seluruh kapolsek bersikap serius dalam menanani persoalan wabah Covid-19.
"Saya minta serius ya, saya minta kapolsek jangan main-main. Bagaimana anda mau bekerja kalau..., ehh, kamu ke Kadiv Propam sekarang ya, jelas," ujar Fadil.
Baca Juga: Nasib Wakapolsek Pancur Batu Usai Positif Narkoba: Dicopot dari Jabatannya dan Terancam Dimutasi
Usai mendapatkan teguran, kapolsek tersebut langsung meninggalkan ruang rapat. Fadil Imran bahkan meminta kepada Karo SDM Polda Jawa Timur untuk mengganti posisi kapolsek itu.
Tak hanya itu, Kapolsek yan tertidur itu juga diharuskan menghadap Kabid Propam Polda Jawa Timur mengenai kode etik kepolisian.
"Ini jadi tantangan buat kita supaya lebih serius," ujar Kapolda.
Adapun rapat tersebut merupakan rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh. Dalam program kampung tangguh ini, seluruh elemen wajib bergerak bersinergi.
Dimulai dari Babinsa, Babinkamtibmas, lurah, sampai tinkat RT dan RW untuk melaporkan temuan permasalahan Covid-19 di masyarakat.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Positif, Jatim Siapkan RS Darurat Corona
Selain itu, rakor ini bertujuan untuk mengetahui secara cepat dampak Covid-19 di kampung-kampung yang ada di Surabaya.
Mulai dari warga yang belum mendapatkan bantuan pemerintah hingga warga yang memiliki gejala Covid-19 agar segera tertangani.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Pada 21 Mei 2020, menurut data Kementerian Kesehatan RI, lonjakan pasien positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 502 orang dalam satu hari.
Rapat dihadiri Pangdam V Brawijaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, seluruh kapolsek, Danramil dan camat di Surabaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.