SURABAYA, KOMPAS TV - Viral sebuah video menampilkan seorang pria berpakaian gamis dan peci putih terlibat cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga di pos pemeriksaan check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Tak hanya itu, pria bergamis tersebut bahkan terlibat baku hantam dengan seorang petugas satuan polisi pamong praja atau Satpol PP setempat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo, membenarkan adanya kejadian itu.
Menurut dia, insiden itu terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil merek Toyota Camry di exit tol Satelit Surabaya.
Baca Juga: Viral Pria Bergamis Langgar PSBB Dorong Petugas di Surabaya
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu, 20 Mei 2020 sekitar pukul 16.45 WIB. Ketika itu, mobil bernomor polisi N1B itu diminta putar balik oleh petugas karena melanggar aturan PSBB.
Adapun pelanggarannya antara lain pengemudi mobil tersebut tidak menggunakan masker, jumlah penumpang di mobil itu pun melebihi ketentuan yang diatur selama penerapan PSBB.
Karena itu, mobil tersebut diminta petugas putar balik oleh petugas. Namun, penumpang yang ada di dalam mobil tak terima.
Ia kemudian turun dari mobil dan mulai cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga.
Baca Juga: PSBB Jakarta Diperpanjang, Pasar Tanah Abang Tetap Ramai
Seorang polisi mencoba merayu sang pria bergamis agar tetap memutar balik mobilnya. Namun, pria bergamis itu tetap menolak dengan nada tinggi.
Tak lama berselang, datang seorang petugas berseragam Satpol PP yang ikut menegur penumpang mobil tersebut.
Cekcok pun tak bisa dihindari sampai akhirnya terjadi baku hantam antara pria bergamis itu dengan petugas Satpol PP.
Setelah bentrok dan dilerai petugas lainnya, mobil Toyota Camry berwarna hitam itu akhirnya putar balik.
Trunoyudo juga membenarkan pria bergamis yang mengamuk karena mobil Camry yang ditumpanginya disuruh putar balik itu ialah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.
Dia adalah Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Juga: Ridwan Kamil: PSBB Efektif Tekan Sebaran Virus Corona
"Pemeriksaan dilakukan karena plat mobil N, bukan L atau W. Saat PSBB plat nomor selain L dan W memang diminta putar balik saat masuk ke Surabaya," kata Trunoyudo seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (21/5/2020).
Menurut Trunoyudo, petugas ketika itu sudah mengingatkan pemilik mobil dengan baik dan humanis. Namun direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.
"Saat pelaksanaan PSBB, warga harus disiplin menegakkan aturan protokoler kesehatan, untuk sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Trunoyudo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.