KOMPAS.TV – Rekan dari Juwita (25), jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (22/3/2025) pekan lalu menjelaskan kisah asmara korban.
Mengutip pemberitaan Tribunnews.com, Jumat (28/3), Devi Farah Diba sleaku rekan kerja korban, mengatakan Juwita sempat memamerkan foto dirinya dan J (23) selaku calon suaminya dengan latar biru di case HP-nya.
J yang merupakan calon suami Juwita adalah seorang anggota TNI AL berpangkat Kelasi Satu. Ia menjadi terduga pembunuh Juwita.
"Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita.red) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah," kata Devi, Jumat (28/3).
Baca Juga: Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kematian Jurnalis Juwita yang Diduga Dibunuh Prajurit TNI
Devi mengatakan Juwita jarang bercerita tentang J. Tetapi, di beberapa momen, Juwita pernah mengungkap tabiat J.
Menurut Devi, berdasarkan penjelasan Juwita, Kelasi Satu J adalah sosok pria yang obsesif dan cemburuan.
"Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa," beber Devi.
J sudah melamar Juwita dan berencana untuk melaksanakan pernikahan pada Mei 2025 mendatang.
Sebelumnya Kompas.tv memberitakan, seorang wartawati media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita, ditemukan tewas di tepi jalan menuju Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Sabtu (22/3).
Mengutip pemberitaan Tribunkaltim.co, Rabu (26/3), Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa terduga pelaku adalah anggota Lanal Balikpapan berinisial J, yang berpangkat Kelasi Satu.
"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25),” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu.
“Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," imbuh Mayor Laut Ronald Ganap.
Menurutnya, penyidik masih mendalami kronologi kejadian, mengingat lokasi peristiwa berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.
Diketahui, Juwita ditemukan oleh warga dalam keadaan tak bernyawa di tepi Jalan menuju Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3).
Mulanya, Juwita yang berusia 23 tahun tersebut diduga mengalami kecelakaan tunggal. Namun ada kejanggalan pada kondisi mayatnya yang diduga adanya kekerasan.
Baca Juga: Kasus Kematian Wartawati Juwita, Kapuspen: Informasi dari Keluarga, Kelasi J adalah Pacar Korban
Rekan-rekan kerja dan pihak berwenang mendesak penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik kematiannya.
Pada Kamis (27/3), Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI), Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menyebut Kelasi Satu J yang diduga terlibat kematian Juwita tersebut, berada di kesatuannya sejak 17 Maret.
Mengutip laporan jurnalis KompasTV, Ardi Praseno, Kamis (27/3), Kristomei mengatakan, saat ini penyelidikan terkait kasus kematian Juwita tersebut sedang dilakukan.
“Apakah betul Kelasi J itu adalah pelakunya, karena ini sifatnya baru informasi dari pihak keluarga. Karena ternyata si kelasi J ini adalah pacar dari korban,” tuturnya, Kamis.
Ia menegaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh oleh pihaknya, Kelasi J berada di kesatuannya sejak tanggal 17 Maret 2025 hingga hari ini.
“Nanti kita lihat apakah betul, karena informasi yang kita dapat juga, bahwa kelasi J ini sejak tanggal 17 Maret sampai hari ini, dia ada di satuannya, di Balikpapan.”
“Nanti kita lihat, makanya kita tunggu saja. Jadi mohon bersabar, jangan, artinya kita bertumpu pada opini, bahwa si A yang bersalah kan belum tentu. Kasihan dia kalau nggak bersalah nanti,” harap Kristomei.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.