Kompas TV regional sumatra

Fakta-Fakta Kasus Penganiayaan Bidan oleh Pasien Berbaju Loreng di Sumut

Kompas.tv - 27 Maret 2025, 02:10 WIB
fakta-fakta-kasus-penganiayaan-bidan-oleh-pasien-berbaju-loreng-di-sumut
Ilustrasi. Seorang pasien berbaju loreng melakukan penganiayaan terhadap seorang bidan bernama Sundari di sebuah klinik di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/3/2025).  (Sumber: Envato/ckstockphoto)
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih | Editor : Deni Muliya

LABUHANBATU, KOMPAS.TV - Seorang pasien berbaju loreng melakukan penganiayaan terhadap seorang bidan bernama Sundari di sebuah klinik di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/3/2025). 

Lantas, apa saja fakta-fakta kasus penganiayaan bidan oleh pasien berbaju loreng ini? 

Pelaku Bukan Anggota TNI Meski Pakai Baju Loreng 

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan memberikan keterangan terkait pelaku penganiayaan terhadap seorang bidan bernama Sundari yang terjadi di sebuah klinik terjadi di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/3/2025) kemarin.

"Kami tegaskan untuk pelaku sendiri bukan merupakan TNI," ujar Rivanda dalam program Borgol KompasTV, Rabu (26/3/2025).

Menurut keterangan Rivanda, pelaku merupakan masyarakat sipil yang kebetulan pada saat itu menggunakan seragam loreng. 

Baca Juga: Kronologi Pasien Berbaju Loreng Aniaya Bidan di Sumut, Pelaku Beraksi Saat Korban Siapkan Obat

Pelaku Sudah Diamankan 

Saat ini, Polres Labuhanbatu sudah mengamankan pasien berbaju loreng yang melakukan penganiayaan pada korban. 

"(Pelaku) berjumlah satu orang dengan inisial L," jelas Rivanda. 

Namun, untuk motif penganiayaan, Rivanda mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman dan belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait itu. 

Ia juga menyatakan, kepolisian akan melakukan pemeriksaan komprehensif, termasuk pada kejiwaan pelaku.

Baca Juga: Demo Tolak UU TNI di Malang, Tim Medis, Jurnalis, dan Pendamping Hukum Dianiaya Aparat

Kondisi Korban Membaik 

Menurut keterangan Rivanda, Sundari selaku korban penganiayaan dalam kasus ini sudah membaik kondisinya sejak peristiwa itu. 

"Dari korban sendiri kemarin sudah kita hadirkan di Polres, alhamdulillah kondisinya semakin membaik," terangnya. 

Rivanda menyatakan, korban sempat mengalami shock (terkejut) setelah kejadian penganiayaan yang dialaminya. Namun, kondisi korban berangsur-angsur membaik. 

"Saat ini sudah sama keluarga, dan informasinya sudah bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari," tutur Rivanda. 

Baca Juga: Polda Sumut Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Siswa SMA hingga Tewas di Asahan, Salah Satunya Polisi

Kesaksian Korban terkait Kronologi Kejadian 

Dipantau dari video rekaman kamera korban yang ditayangkan KompasTV dalam program Borgol, Rabu, awalnya korban sedang memeriksa tensi atau tekanan darah pelaku. 

Namun, saat korban sedang menyiapkan obat, ia tiba-tiba diserang oleh pelaku tanpa alasan. 

Korban berteriak meminta tolong berkali-kali ketika pelaku menganiayanya. 

Lantas, beberapa saat kemudian, pelaku kabur setelah korban berteriak minta tolong. 

Sundari selaku korban memberikan keterangannya terkait dengan kronologi kejadian yang dialaminya. 

"Setelah selesai ditensi, saya sudah memang menyiapkan obat, mau ngambil obatnya lagi tinggal masang nal (jarum suntik), begitu saya lagi masang nalnya di situlah dia melakukan kekerasannya," terang Sundari, seperti yang ditayangkan dalam program tersebut. 


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x