KEDIRI, KOMPAS.TV – Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan sekeluarga di Kediri, yang mengakibatkan seorang balita meninggal dan tiga orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Iptu Hery Wiyono menyebut pihaknya belum bisa meminta keterangan pada para korban karena masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Masih kita selidiki karena kan memang itu pihak korban atau mungkin terduga pelaku itu belum bisa kita mintai keterangan, saat ini masih ada di rumah sakit,” ucapnya, dikutip dari Program Kompas Malam, Kompas TV, Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga: Intip 5 Minuman Ini Dapat Dikonsumsi Saat Keracunan, Ada Apa Saja?
Ia menyebut, peristiwa dugaan keracunan itu mengakibatkan seorang anak berusia dua tahun meninggal dunia.
“Itu kan satu keluarga. Satu keluarga, anak yang kecil usia 2 tahun meninggal dunia, yang besar umur 8 tahun sempat minum sedikit tapi dimuntahkan, terus dia minum air putih banyak, jadi terselamatkan.”
“Itu menurut keluarganya kan banyak utang, terutama pinjaman online,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jurnalis Kompas TV Andhimas Budi, para korban diduga meminum susu yang telah dicampuri racun tikus.
Kasus ini terungkap karena putra pertama dari keluarga tersebut sempat menelepon keluarga mereka di Kediri bahwa satu rumah mengalami lemas.
Selanjutnya, keluarga para korban tersebut langsung menuju rumah para korban yang sudah dalam kondisi lemas di dalam rumah.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tetangga, keluarga yang mengetahui pertama kali, dan perangkat desa.
Mengutip pemberitaan Tribunmataraman.com, kasus keracunan itu terjadi di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Polisi menduga peristiwa tersebut merupakan percobaan bunuh diri yang melibatkan kedua orang tua korban, yakni Dn (31) dan Mi (29).
"Dugaan sementara, ada rencana bunuh diri yang melibatkan suami istri ini. Namun, motif pastinya masih kami selidiki lebih lanjut," kata Hery, Sabtu (14/12/2024).
Bersadarkan penyelidikan awal, pasangan suami istri tersebut diduga merencanakan aksi bunuh diri bersama kedua anak mereka.
Namun, anak sulung mereka selamat setelah memuntahkan susu yang dicampur racun karena merasakan ada yang aneh pada rasanya.
"Anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius. Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya. Namun, anak kedua tidak selamat," kata Ipda Hery.
Baca Juga: Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Sekeluarga di Kediri Ditangkap Polisi
Sementara itu, kedua korban, Danang dan Minatun, masih menjalani perawatan intensif di RS Simpang Lima Gumul (SLG) dan belum bisa dimintai keterangan secara rinci.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya pakaian, sprei yang terkena muntahan, dan susu yang diduga dicampur racun tikus.
Seluruh barang yang ditemukan tersebut rencananya akan dikirim ke laboratorium forensik di Surabaya untuk diperiksa pada Senin (16/12/2024).
"Kami juga telah mendeteksi penjual racun tikus di sekitar Polsek Ngancar. Berdasarkan keterangan saksi, ibu korban membeli racun tersebut pada Kamis siang," terang Ipda Hery.
Disclaimer:
Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.
Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa.
Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.
Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.
Sumber : Kompas TV, Tribunmataraman.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.