KOTA SERANG, KOMPAS.TV – Politisi Partai Golkar Banten, Fahmi Hakim ditetapkan sebagai Ketua Sementara DPRD Provinsi Banten periode 2024-2029, pada Senin (2/9/2024).
Baca Juga: [FULL] Pidato Paslon Airin-Ade Resmi Daftar Pilgub Banten ke KPU
Penetapan dilakukan setelah Anggota DPRD Provinsi Banten terpilih itu dilantik secara resmi bersama yang lainnya untuk periode baru tersebut.
Baru selesai dilantik, Ketua sementara DPRD Provinsi Banten terpilih ini rupanya tidak tinggal diam di gedung atau di kantornya.
Fahmi langsung bekerja dengan melakukan inspeksi mendadak atau sidak.
Kali ini ia sidak ke lingkungan RSUD Banten di Jalan Syaikh Nawai Al Banteni, Kota Serang.
Selain melihat dalamnya RSUD Banten, Fahmi juga ingin memastikan lokasi pembangunan gedung rumah singgah yang masih berada di lingkungan RSUD Banten.
“Saya langsung sidak karena mendengar tidak sedikit para pengantar pasien rumah sakit yang kesulitan mengakses tempat tinggal sementara selama keluarganya dirawat di RSUD Banten,” kata Fahmi dalam keterangannya yang diterima Selasa (3/9/2024).
“Mereka menunggu saudara mereka (pasien RSUD) tapi buat ke fasilitas hotel tidak ada uang karena mahal. Mau nyewa rumah juga rumah siapa?” imbuhnya menegaskan.
Baca Juga: Rencana Airin-Ade Usai Jalani Tes Kesehatan di RSUD Banten
Padahal, lanjut Fahmi, keberadaan RSUD Banten sangat dibutuhkan oleh masyarakat Banten untuk mengakses layanan kesehatan.
Dari 12 juta penduduk Provinsi Banten, sebagian yang dari Banten Selatan kerap mengakses layanan kesehatan di RSUD Banten ini.
“Salah satunya saudara-saudara kita dari wilayah Tanjung Lesung (Padeglang), dari Malingping (Lebak), dari Bayah (Lebak), bahkan Tangerang,” kata Fahmi.
Ia menjelaskan, karena mayoritas mereka yang berobat datang dari daerah yang jauh, sehingga mereka datang bersama dengan keluarga yang menemani secara berombongan.
Mereka juga yang mengurus administrasi maupun kebutuhan lain bagi yang sakit selama berada di RSUD Banten.
Setelah disidak, Fahmi melanjutkan, tidak sedikit warga Banten yang bernasib sama seperti itu.
Menurutnya, mereka selama ini tidur di emperan rumah sakit, dalam masjid, dan di mana saja asal bisa istirahat.
“Miris melihat kondisi ini,” ujar Fahmi.
Untuk meminimalisir persoalan tersebut, kata Fahmi, harus segera dibangunkan rumah-rumah singgah yang berdekatan atau satu komplek dengan kawasan RSUD.
Ia mengaku akan mencurahkan segala upayanya agar rumah singgah cepat berdiri.
“Saya ingin bekerja dan memberikan yang terbaik buat masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Bacagub Andra Soni Optimis Hasil Tes Kesehatan untuk Pilkada Banten Baik, Sebut Pernah Jadi Atlet
Ia bersama para anggota DPRD Banten lainnya di APBD perubahan segera dibuatkan detail engineering design untuk pembangunan rumah singgah ini.
Sementara untuk tahun 2025 yang akan datang dialokasikan anggaran untuk pembangunannya.
“Nanti di 2025 segera dianggarkan untuk rumah singgahnya,” ucap Fahmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, rencananya rumah singgah akan dibangun delapan lantai.
Pembangunan gedung dengan vertikal dimaksudkan agar tidak banyak lahan yang dihabiskan untuk membangun gedung ini.
“Kita bangun 8 tower dengan kapasitas sekitar 300 tempat tidur,” ujar Ati.
Ati mengungkapkan, pembangunan rumah singgah ini usulan dari masyarakat yang sudah lama sekali disampaikan.
Baca Juga: Dimyati Yakin Warga Banten Lebih Sejahtera Kalau Dirinya Menang di Pilkada: Kami Pilihan Prabowo
Menurut jadwal, pada tahun ini pembuatan DED (Detail Engineering Design) dilakukan. Sementara pembangunannya dilakukan pada 2025 mendatang.
Saat sidak ke lokasi, Fahmi tampak ditemani Ati Pramudji Hastuti dan Direktur RSUD Banten, Danang Hamsyah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.