Setelah disidak, Fahmi melanjutkan, tidak sedikit warga Banten yang bernasib sama seperti itu.
Menurutnya, mereka selama ini tidur di emperan rumah sakit, dalam masjid, dan di mana saja asal bisa istirahat.
“Miris melihat kondisi ini,” ujar Fahmi.
Untuk meminimalisir persoalan tersebut, kata Fahmi, harus segera dibangunkan rumah-rumah singgah yang berdekatan atau satu komplek dengan kawasan RSUD.
Ia mengaku akan mencurahkan segala upayanya agar rumah singgah cepat berdiri.
“Saya ingin bekerja dan memberikan yang terbaik buat masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Bacagub Andra Soni Optimis Hasil Tes Kesehatan untuk Pilkada Banten Baik, Sebut Pernah Jadi Atlet
Ia bersama para anggota DPRD Banten lainnya di APBD perubahan segera dibuatkan detail engineering design untuk pembangunan rumah singgah ini.
Sementara untuk tahun 2025 yang akan datang dialokasikan anggaran untuk pembangunannya.
“Nanti di 2025 segera dianggarkan untuk rumah singgahnya,” ucap Fahmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, rencananya rumah singgah akan dibangun delapan lantai.
Pembangunan gedung dengan vertikal dimaksudkan agar tidak banyak lahan yang dihabiskan untuk membangun gedung ini.
“Kita bangun 8 tower dengan kapasitas sekitar 300 tempat tidur,” ujar Ati.
Ati mengungkapkan, pembangunan rumah singgah ini usulan dari masyarakat yang sudah lama sekali disampaikan.
Baca Juga: Dimyati Yakin Warga Banten Lebih Sejahtera Kalau Dirinya Menang di Pilkada: Kami Pilihan Prabowo
Menurut jadwal, pada tahun ini pembuatan DED (Detail Engineering Design) dilakukan. Sementara pembangunannya dilakukan pada 2025 mendatang.
Saat sidak ke lokasi, Fahmi tampak ditemani Ati Pramudji Hastuti dan Direktur RSUD Banten, Danang Hamsyah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.