Ia menuturkan, posisi antara kursi penumpang dengan area sopir dan kernet terhalang oleh sekat. Hal itu membuatnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan antara sopir dan kernet. Namun, ia melihat sopir dan kernet berteriak ketika terjadi tabrakan.
"Saya lihat memang sopir sama kernetnya itu teriak-teriak, tapi tidak terdengar," ucap Adewiah.
Saat itu, lanjutnya, suasana di dalam bus yang semula penuh keceriaan seketika berubah menjadi tegang. Terlebih, kondisi laju bus semakin oleng hingga akhirnya terguling.
"Posisinya di dalam bus itu gelap, saat busnya semakin oleng, anak-anak di dalam itu teriak-teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar, sampai busnya terbalik," katanya.
Baca Juga: Kesaksian Sopir Bus soal Detik-Detik Kecelakaan di Subang: Banting Setir untuk Hindari Banyak Korban
Ketika bus terguling, Adewiah mengaku refleks langsung membungkuk dan sempat beberapa kali terbentur. Beruntung, Adewiah hanya mengalami luka ringan.
Begitu bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus melakukan evakuasi terhadap siswanya dibantu warga sekitar dan petugas.
"Saya tidak tahu itu bus remnya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," kata Adewiah.
Seperti diberitakan Kompas.tv, terjadi peristiwa kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok, di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5).
Dalam kecelakaan tersebut, 11 orang dilaporkan tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka. Jumlah korban meninggal terdiri atas 9 siswa, seorang guru, dan satu warga Subang.
Baca Juga: Ini Sejumlah Temuan KNKT soal Kemungkinan Penyebab Kecelakaan Bus Pelajar di Subang
Bus tersebut diperkirakan mengangkut 40 sampai 60 penumpang yang berisi rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana yang sudah dua hari mengikuti kegiatan perpisahan di Bandung.
Informasi terakhir seluruh korban meninggal sudah dibawa ke Kota Depok untuk diserahkan ke keluarganya masing-masing. Sementara 12 korban luka berat masih dalam perawatan di RSUD Subang.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.