BALI, KOMPAS.TV - Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran atau STIP yang tewas dianiaya senior meninggalkan catatan terakhir sebelum tewas dianiaya oleh seniornya.
Catatan yang ditulis dengan tangan oleh korban Putu Satria atau biasa disapa Rio tersebut berhasil ditemukan oleh ibundanya, Ni Nengah Rusmini.
Rusmini pun tak mampu membendung air matanya ketika membaca catatan terakhir anaknya tersebut di sebuah buku tulis.
Baca Juga: Taruna STIP Putu Satria Dianiaya Senior hingga Tewas, Ibu Korban: Keluarga Pelaku Belum Minta Maaf
Diduga, catatan terakhir korban Rio tersebut ditulis belum lama ini.
Dalam catatan tersebut, Rio mengungkapkan harapan dan cita-citanya di masa depan.
Berikut ini catatan terakhir korban:
"Saya orang yang mudah bergaul dan beradaptasi, kekurangan saya pelupa.
Saya dilahirkan untuk mengangkat derajat keluarga.
Tugas saya di keluarga adalah memberikan contoh kepada adik-adik saya.
Tugas saya kepada negara, adalah mengabdi dan membangun bangsa ini.
Tugas saya untuk diri sendiri adalah, menjadi seseorang yang bermanfaat pada lingkungan."
Demikian bunyi catatan Rio yang kemudian dibaca oleh ibundanya. Rusmini yang membaca catatan itu pun tak kuasa menahan tangis.
Apalagi, kata dia, sang anak laki-lakinya itu memiliki motivasi yang kuat untuk mengangkat derajat keluarga hingga menjadi contoh tauladan bagi adik-adiknya.
Rusmini mengaku menemukan buku yang memuat catatan terakhir korban tersebut di kamar sang anak.
Ia menilai bahwa apapun yang diajarkannya selama ini diterapkan oleh anaknya.
Baca Juga: Peran 3 Tersangka Baru Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Korban Ditunjuk Pertama agar Dipukul
"Catatan ini baru saja saya baca. Saya dapat buku ini di kamar Rio (panggilan akrab Putu Satria). Saya berpikir, berarti apapun yang saya kasih tau, dijadikan motivasi oleh anak saya," kata Rusmini sembari terisak, dilansir dari Tribunbali.com, Kamis (9/5/2024).
Selain itu, Rusmini juga menunjukkan foto masa kecil Rio yang saat itu masih berusia 4 tahun dan masih terpajang di tembok rumahnya.
"Ini foto Rio, saat usia 4 tahun. Tangannya saat itu patah. Dia anak yang sangat bersemangat," ujarnya sembari menatap foto sang anak.
Adapun kondisi kamar Rio tampak rapi. Beberapa pakaiannya telah dikemas oleh sang ibu untuk dibawa pada saat upacara pengabenan yang rencananya akan dilaksanakan pada Jumat 10 Mei 2024.
Di atas meja, laptop milik Rio tertata rapi. Demikian juga foto-foto korban dari kecil hingga foto saat menjadi taruna di STIP Jakarta.
Baca Juga: Firasat Ibu Korban Penganiayaan STIP: Saya Sudah Tahu Pelakunya Lebih dari Satu
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan sebanyak empat orang sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang berujung tewas terhadap taruna STIP, Putu Satria Ananta Rustika.
Para tersangka itu antara lain Tegar Rafi Sanjaya (21) sebagai pelaku utama.
Kemudian tiga tersangka sisanya masing-masing berinisial A, W dan K.
Ketiganya memiliki peran berbeda dalam kasus penganiayaan Putu Satria hingga tewas.
Sumber : Kompas TV/TribunBali
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.