JAKARTA, KOMPAS.TV - Satu keluarga yang melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara dikenal ramah dan religius.
Kesan tersebut disampaikan tetangga korban, Arif (47), ketika masih tinggal di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarat Utara. Di mana unitnya berada disebelah unit keluarga tersebut.
Menurut penjelasannya, dirinya mengenal keluarga korban saat pertama kali membeli unit di apartemen tersebut, tepatnya pada 2017 silam.
Arif mengaku mengenal AEL, salah satu anggota keluarga tersebut. Ia menyebut AEL merupakan sosok yang sangat religius.
”Selama tinggal di apartemen ini, saya kerap melihat AEL berdoa di depan apartemen dalam waktu yang cukup lama,” kata Arif, dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024) malam.
Tak hanya itu, AEL beserta keluarganya pun dikenal sebagai pribadi yang ramah.
”Setiap hari, kalau ketemu, pasti saya selalu menyapa, begitu pun dengan anak-anaknya," jelasnya.
Arif bercerita, terakhir bertemu dengan keluarga ini pada tahun 2023. Kala itu, satu keluarga ini pindah ke Surakarta, Jawa Tengah, untuk memulai kehidupan yang baru
”Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan,” ucapnya.
Menurut penjelasannya, kepindahan keluarga tersebut dikarenakan adanya keterpurukan ekonomi saat pandemi Covid-19.
"Yang saya tahu, ketika pandemi, suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana,” ujarnya.
Bahkan saat itu, AEL, kata dia, pernah berjualan telur ayam untuk penyambung hidup.
Baca Juga: Psikolog Buka Suara soal Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan
Arif, mengatakan dirinya juga sempat membantu keluarga tersebut dengan beberapa kali memberikan bantuan dana, di mana totalnya Rp8 Juta.
”Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.id.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, satu keluarga di Jakarta Utara bunuh diri dengan cara melompat bersama-sama dari sebuah apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3) sekira pukul 16.15 WIB.
Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan berdasarkan rekaman CCTV apartemen, satu keluarga itu awalnya datang ke apartemen menggunakan mobil sekitar pukul 16.02 WIB. Mereka kemudian naik lift menuju lantai 21.
Di dalam lift, ia menyebut EA sempat mencium kening istrinya AEL dan dua anaknya JL dan JWA.
Selain itu, AEL juga terlihat mengumpulkan handphone atau ponsel suaminya dan kedua anaknya tersebut.
Pada pukul 16.05 WIB, mereka terpantau keluar dari lift di tangga 21 kemudian menaiki tangga darurat menuju rooftop apartemen.
“Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus, pada Minggu (10/3).
Lebih lanjut, Kompol Agus mengatakan bahwa empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling.
Baca Juga: Polisi Telusuri Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Periksa Orang Dekat Korban
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.