Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan berdasarkan rekaman CCTV apartemen, satu keluarga itu awalnya datang ke apartemen menggunakan mobil sekitar pukul 16.02 WIB. Mereka kemudian naik lift menuju lantai 21.
Di dalam lift, ia menyebut EA sempat mencium kening istrinya AEL dan dua anaknya JL dan JWA.
Selain itu, AEL juga terlihat mengumpulkan handphone atau ponsel suaminya dan kedua anaknya tersebut.
Pada pukul 16.05 WIB, mereka terpantau keluar dari lift di tangga 21 kemudian menaiki tangga darurat menuju rooftop apartemen.
“Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus, pada Minggu (10/3).
Lebih lanjut, Kompol Agus mengatakan bahwa empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling.
Baca Juga: Polisi Telusuri Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Periksa Orang Dekat Korban
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.