BANJAR, KOMPAS.TV - Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti beberapa kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan dan mengganggu aktivitas warga. Dampak dari karhutla ini juga meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Wilayah terparah terpapar kabut asap termasuk Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar.
Seorang warga di Kompleks Griya Annisa, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar Cahyadi mengisahkan pengalamannya dengan kabut asap sering menyelimuti daerahnya di pagi hari, bahkan hingga membuat rumah tetangganya sulit terlihat.
Baca Juga: Inilah Kondisi Warga yang Harus Bekerja di Tengah Kabut Asap Karhutla Jambi
"Kabut asapnya sangat pekat hingga melihat rumah tetangga saja tidak bisa karena tertutup kabut asap," ujar Cahyadi dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Saat sore menjelang, kabut asap kembali muncul dengan intensitas tak pekat dan berlanjut hingga malam.
"Biasanya kalau sampai malam, terpaksa kami sekeluarga tidur menggunakan masker karena hawanya jelas terhirup padahal pintu dan jendela rumah tertutup rapat," ungkapnya.
Baca Juga: Pekanbaru Dilanda Kabut Asap akibat Karhutla, Pemkot Berencana Liburkan Sekolah
ASN tersebut juga pernah mengungsikan anaknya ke tempat aman karena khawatir akan dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan kabut asap.
"Ketika itu, kabut asap disekitar tempat tinggal kami sangat pekat. Anak dan istri terpaksa ku ungsikan ke rumah neneknya di Banjarmasin untuk mengurangi dampak kabut asap," bebernya.
Selain masalah pernafasan, Cahyadi juga mencatat bahaya ketika harus berkendara dalam kabut asap yang tebal.
Jarak pandang yang sangat terbatas membuatnya harus lebih waspada saat bersepeda motor menuju tempat kerja.
Baca Juga: Darurat Kabut Asap Karhutla di Pulau Sumatra, Siswa Harus Belajar Daring di Rumah!
Pakai Masker di Dalam dan Luar Ruangan
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Edong, seorang warga di Jalan Pramuka, Banjarmasin. Ia telah menggunakan masker selama sepekan ini saat beraktivitas, baik di dalam dan di luar rumah.
Untungnya, Edong mengatakan bahwa masker selalu tersedia karena banyak instansi yang membagikannya kepada masyarakat.
"Kalau masker setiap saat bisa dapat. Selalu ada yang membagi di jalan," bebernya.
Baca Juga: Kualitas Udara di Palembang Memburuk Akibat Kabut Asap Karhutla! Warga Keluhkan ISPA
Kabut asap ini juga berdampak serius pada sektor pendidikan. Beberapa pemerintah kota telah mengambil tindakan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh untuk menghindari risiko murid dan guru terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Di Banjarmasin, data dari Dinas Kesehatan mencatat 6.000 warga telah terkena ISPA akibat kabut asap. Selain ISPA, aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru juga sering terganggu oleh kabut asap yang menebal.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.