Selain masalah pernafasan, Cahyadi juga mencatat bahaya ketika harus berkendara dalam kabut asap yang tebal.
Jarak pandang yang sangat terbatas membuatnya harus lebih waspada saat bersepeda motor menuju tempat kerja.
Baca Juga: Darurat Kabut Asap Karhutla di Pulau Sumatra, Siswa Harus Belajar Daring di Rumah!
Pakai Masker di Dalam dan Luar Ruangan
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Edong, seorang warga di Jalan Pramuka, Banjarmasin. Ia telah menggunakan masker selama sepekan ini saat beraktivitas, baik di dalam dan di luar rumah.
Untungnya, Edong mengatakan bahwa masker selalu tersedia karena banyak instansi yang membagikannya kepada masyarakat.
"Kalau masker setiap saat bisa dapat. Selalu ada yang membagi di jalan," bebernya.
Baca Juga: Kualitas Udara di Palembang Memburuk Akibat Kabut Asap Karhutla! Warga Keluhkan ISPA
Kabut asap ini juga berdampak serius pada sektor pendidikan. Beberapa pemerintah kota telah mengambil tindakan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh untuk menghindari risiko murid dan guru terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Di Banjarmasin, data dari Dinas Kesehatan mencatat 6.000 warga telah terkena ISPA akibat kabut asap. Selain ISPA, aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru juga sering terganggu oleh kabut asap yang menebal.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.