LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kecelakaan lift terjadi di sebuah sekolah yang berada di Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (5/7/2023).
Akibat peristiwa jatuhnya lift tersebut, sebanyak tujuh orang yang merupakan tukang bangunan dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka berat.
Peristiwa jatuhnya lift yang menewaskan 7 pekerja bangunan itu terjadi pada sore hari. Seorang warga di sekitar lokasi kejadian bernama Yusuf, mengaku sempat mendengar bunyi dentuman sangat keras, yang diduga berasal dari lift yang jatuh tersebut.
Baca Juga: Lift Barang Anjlok dari Lantai 6, Tujuh Pekerja Bangunan Tewas dan 2 Dalam Kondisi Kritis
"Tadi sore memang ada suara keras kayak benda jatuh, tapi saya enggak tahu itu suara apa," kata Yusuf dikutip dari Tribun Lampung pada Rabu (5/7/2023).
Yusuf mejelaskan, awalnya tidak mengetahui bahwa bunyi dentuman keras tersebut merupakan sebuah lift barang yang jatuh.
Yusuf mengaku baru mengetahui bahwa peristiwa tersebut merupakan kecelakaan lift pada waktu maghrib.
"Saya enggak tahu pasti, soalnya dari tadi sore normal-normal aja," ucapnya.
Selain itu, kata Yufus, pada sore itu dirinya juga tidak melihat ada ambulans yang datang untuk mengevakuasi para korban.
"Enggak ada ambulans juga yang dateng, saya enggak tahu korban dibawa ke rumah sakit naik apa," ujar Yusuf.
Baca Juga: Proses Pemakaman Fajri Pria Obesitas 300 Kilogram, Petugas Pakai Forklift hingga Katrol
Baru sekitar pukul 20.00 WIB, Yusuf melihat menyebut ada polisi yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
"Tadi sekitar jam 8 malam ada mobil Inafis polisi datang, kayaknya sih olah TKP," tuturnya.
Seorang penjaga sekolah bernama Arifian, sempat tidak mengakui adanya peristiwa kecelakaan lift itu ketika ditanya oleh wartawan.
"Tidak ada kejadian apa-apa, saya masuk sore, dari pekerja siang tidak menyampaikan apa-apa ke saya," ucapnya.
Pria tersebut baru mengaku setelah didesak oleh anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung yang mendatangi lokasi kejadian.
Kepada polisi, Arifian menuturkan, bahwa dirinya sempat membantu menggotong beberapa korban kecelakaan lift itu.
Baca Juga: Lift Jatuh, Pihak Mall Margo City Tanggung Biaya Pengobatan Korban
"Saya udah ke sini bantuin nggotong beberapa orang," kata Arifian dikutip dari tayangan Kompas TV.
Sama seperti Yusuf, Arifian juga sempat mendengar bunyi dentuman yang sangat keras. Setelah itu, Arifian langsung bergegas mendatangi sumber suara.
"Iya (dentumannya keras), makanya saya lari ke sini kan. Di sini udah ada temen-temannya yang lain, pada gotongin ke mobil," ujar Arifian.
Arifian menambahkan, para korban kecelakaan lif tersebut merupakan pekerja bangunan yang sedang menggarap proyek di gedung sekolah. Kecelakaan terjadi saat jam pulang para pekerja bangunan.
"(Mereka) tukang di atas, ngerjain bangunan di atas. Pulang sore, sekitar jam setengah 5-an gitu," tutur Arifian.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan polisi telah meminta keterangan penjaga sekolah dan beberapa saksi lainnya mengenai kecelakaan lift itu.
Baca Juga: 17 Korban Lift Jatuh di Blok M Masih Dirawat
"Kita masih melakukan pendalaman, termasuk untuk mendapatkan kronologi kecelakaan itu secara rinci," kata Dennis.
Dennis menjelaskan saat kejadian, para korban hendak turun dari lantai 5 ke lantai 1 gedung sekolah memakai lift barang. Diduga, lift itu kelebihan muatan, sehingga mengakibatkan terjatuh.
Selain itu, Dennis mengatakan polisi tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana atau kelalaian dalam kecelakaan lift tersebut atau tidak.
Sumber : Kompas TV/Tribun Lampung
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.