"Tidak ada kejadian apa-apa, saya masuk sore, dari pekerja siang tidak menyampaikan apa-apa ke saya," ucapnya.
Pria tersebut baru mengaku setelah didesak oleh anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung yang mendatangi lokasi kejadian.
Kepada polisi, Arifian menuturkan, bahwa dirinya sempat membantu menggotong beberapa korban kecelakaan lift itu.
Baca Juga: Lift Jatuh, Pihak Mall Margo City Tanggung Biaya Pengobatan Korban
"Saya udah ke sini bantuin nggotong beberapa orang," kata Arifian dikutip dari tayangan Kompas TV.
Sama seperti Yusuf, Arifian juga sempat mendengar bunyi dentuman yang sangat keras. Setelah itu, Arifian langsung bergegas mendatangi sumber suara.
"Iya (dentumannya keras), makanya saya lari ke sini kan. Di sini udah ada temen-temannya yang lain, pada gotongin ke mobil," ujar Arifian.
Arifian menambahkan, para korban kecelakaan lif tersebut merupakan pekerja bangunan yang sedang menggarap proyek di gedung sekolah. Kecelakaan terjadi saat jam pulang para pekerja bangunan.
"(Mereka) tukang di atas, ngerjain bangunan di atas. Pulang sore, sekitar jam setengah 5-an gitu," tutur Arifian.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan polisi telah meminta keterangan penjaga sekolah dan beberapa saksi lainnya mengenai kecelakaan lift itu.
Baca Juga: 17 Korban Lift Jatuh di Blok M Masih Dirawat
"Kita masih melakukan pendalaman, termasuk untuk mendapatkan kronologi kecelakaan itu secara rinci," kata Dennis.
Dennis menjelaskan saat kejadian, para korban hendak turun dari lantai 5 ke lantai 1 gedung sekolah memakai lift barang. Diduga, lift itu kelebihan muatan, sehingga mengakibatkan terjatuh.
Selain itu, Dennis mengatakan polisi tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana atau kelalaian dalam kecelakaan lift tersebut atau tidak.
Sumber : Kompas TV/Tribun Lampung
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.