TAPSEL, KOMPAS.TV - Sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan, PT Agincourt Resources (PTAR ) yang merupakan perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sepanjang tahap usaha pertambangan telah melakukan reklamasi. Untuk mendukung proses reklamasi, PTAR telah memiliki fasilitas pembibitan. Pembibitan tanaman di kawasan Tambang Emas Martabe ini dimungkinkan untuk membantu program revegetasi area reklamasi, serta menyediakan pasokan tetap spesies pohon asli untuk ditanam.
PTAR sendiri telah menyusun perencanaan reklamasi sebelum pertambangan dimulai. Pada tahap awal, PTAR melakukan pengelolaan tanah lapisan atas. Hal ini dimungkinkan untuk meningkatkan jumlah tanaman dan laju pertumbuhan bibit secara signifikan. Maka lapisan tipis tanah pada bagian atas (top soil) dikupas pada saat pembukaan lahan (land clearing). Kemudian ditimbun pada area penyimpanan stok tanah penutup (stock soil), atau ditebar pada lapisan permukaan area yang telah direklamasi.
Pada fasilitas pembibitan, terdapat 54 jenis tanaman dengan jumlah bibit lebih dari 4 ribu. Di sini terdapat berbagai tanaman yang terdiri dari jenis tanaman buah, tanaman lokal maupun non lokal, dan tanaman pioneer.
Superintendent-Environmental Site Support PTAR Saiful Anwar mengatakan, selain untuk reklamasi, pembibitan tanaman milik PTAR juga membantu program revegetasi hutan di area operasi tambang. Selain melakukan penanaman ulang pada lahan yang dtambang, PTAR juga melakukan penanaman di lahan hutan untuk memperkaya keanekaragaman hayati.
“Pembibitan Ini merupakan fasilitas yang wajib disediakan dalam mendukung program reklamasi PT Agincourt Resources maupun program pasca tambang. Selain itu PTAR juga melakukan kegiatan yang bukan merupakan kewajiban seperti pengayaan di area hutan original di area PTAR,” ungkap Saiful Anwar. Saiful juga menambahkan, untuk mendapatkan berbagai jenis bibit lokal, PTAR bekerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar tambang dalam penyediaan benih.
Sampai saat ini, berdasarkan kegiatan reklamasi tahun 2012-2022, PTAR sudah menanam lebih dari 54 ribu bibit pohon. Penanaman ini tersebar di area reklamasi dan hutan original untuk pengayaan jenis tanaman terutama pada area dengan komposisi vegetasi yang rendah.
Dengan kondisi kontur area tambang yang memiliki kemiringan yang cukup curam, PTAR juga mengembangkan berbagai teknik penanaman bibit dan pemilihan jenis pohon yang cocok untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan bibit. Salah satu cara yang digunakan seperti teknik seedball di area tebing.
Pertumbuhan dan keberhasilan kegiatan reklamasi dan revegetasi tanaman dipantau melalui pemeliharaan rutin. Setiap tahun, tim dari Kementerian ESDM mengkaji tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman reklamasi dan kondisi kawasan secara keseluruhan.
Pada tahun 2021, sesuai dengan Rencana Reklamasi PTAR 2017- 2021, telah disetujui oleh Kementerian ESDM untuk melaksanakan reklamasi di wilayah operasi seluas 10,6 hektare dan wilayah eksplorasi seluas 0,28 hektare. Realisasi pencapaian reklamasi pada tahun 2021 melebihi rencana dengan jumlah 15,56 hektare, yang terdiri dari 11,62 hektare area operasional dan 3.94 hektare area eksplorasi. Selain itu, pada tahun 2021 PTAR telah melakukan penanaman sebanyak 5.356 bibit di area operasi dan 4.378 bibit di area eksplorasi.
Pada tahun 2022, PTAR memperluas realisasi reklamasi pada area eksplorasi seluas 2,14 hektare. Dan untuk area operasi PTAR melakukan perawatan tanaman dan penanaman ulang tanaman yang mati. Rencana tahun 2023 PTAR akan melakukan reklamasi area eksplorasi seluar 4,7 hektare. (*)
Penulis : Roganda Malau I Editor : Putra Perwira Lubis
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.