Baca Juga: Polisi Aniaya Seorang Anak karena Mobilnya Diserempet dengan Sepeda
Atas pukulan dan tendangan itu Samsul mengaku merasakan sakit di kepala karena ditampar di pipi dan merasakan nyeri dada karena tendangan yang membuatnya terkapar.
Setelah kejadian Samsul akhirnya tahu penyebabnya pimpinannya marah besar. Faktornya karena air di rumah jabatan Kapolres Manggarai Barat tidak mengalir.
Saat mendapat perawatan di rumah sakit, Samsul sempat dijenguk oleh Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTT) Irjen Pol Johanis Asadoma.
"Setelah kejadian baru saya tahu kalau air di rumah jabatan Kapolres tidak mengalir," ujar Samsul.
Terpisah Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Johanis Asadoma memastikan peristiwa tersebut bukan penganiayaan.
Baca Juga: Aksi Lima Polisi AS Gebuki Warga Terekam Body Cam: Korban Mati, Pelaku Selebrasi
Johanis juga telah menjenguk Bripka Samsul untuk meminta keterangan terkait kejadian tersebut.
Menurut dia peristiwa tersebut hanya karena salah paham antara pimpinan dan anggota.
Sebagai pimpinan Kapores Manggarai Barat memiliki tanggung jawab untuk membina seluruh anggota agar selalu siap siaga dalam menjalankan tugas.
Terlebih Labuan Bajo akan menjadi tempat kegiatan besar yakni ASEAN Summit 2023 pada awal bulan Mei 2023. Sehingga seluruh anggota harus selalu siap siaga dalam menjalankan tugas.
Johanis mengatakan, persoalan tersebut sudah diserahkan ke pihak Polres Manggarai Barat agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan meminta permasalaha tersebut tidak dibesar-besarkan.
"Kita kan mau ada event besar (ASEAN Summit 2023). Kita ingin semua anggota dalam keadaan siap, dalam keadaan solid," ujarnya.
"Itu cuma salah paham. Saya pikir itu urusan internal dengan bawahan. Tidak parah ya (kondisinya). Tadi saya sudah konfirmasi dokter. Hanya ada sedikit merah-merah," pungkas Johanis.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.