BANDUNG, KOMPAS.TV - Masjid Raya Al-Jabbar kebanggaan masyarakat Jawa Barat akan diresmikan pada hari ini, Jumat (30/12/2022).
Masjid Raya Al-Jabbar merupakan karya desain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang saat itu menjadi Wali Kota Bandung tahun 2015 yang lalu.
Dikutip dari Tribun News, Jumat (30/12) pembebasan lahan masjid Al-Jabbar dimulai dari tahun 2015.
Setelah itu pada 2017 pelakasanaan pembangunan sudah dimulai hingga akhir tahun ini, 2022.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama ribuan ASN pun telah melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Raya Al Jabbar, Kamis (29/12/2022).
Pelaksanaan subuh berjamaah di Masjid Raya Al Jabbar dilakukan sebagai komitmen untuk senantiasa memakmurkan masjid.
Selepas melaksanakan subuh berjamaah, sekitar 3.000 ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar menggelar operasi semut untuk merapikan sebagian area di Masjid Raya Al-Jabbar.
"Hari ini subuh berjamaah pertama, dilanjutkan pada pukul 06.30 WIB operasi semut, kami akan kerja bakti bagi yang datang melaksanakan itu momen sejarah," kata Ridwan Kamil kemarin, Kamis (29/12/2022) dikutip dari Tribun News.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Istri Ridwan Kamil Kunjungi Rumah Fatmawati di Bengkulu
"Hari ini dengan penuh semangat setiap keringat itu jadi amal jariah bagi kita. Jadi beruntunglah yang datang hari ini bebersih sebagai simbol kebersamaan," ujarnya.
Menurutnya, perjalanan panjang pembangunan Masjid Raya Al Jabbar ini melibatkan banyak pihak, terutama masyarakat Jawa Barat sendiri.
"Membangun ini (Masjid Raya Al Jabbar) bukan superman tapi superteam. Bukan kerja saya, tapi kerja ribuan orang," ucapnya.
Ia juga menjelaskan masjid Raya Al-Jabbar merupakan spirit dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
Hal tersebut ditandai dengan terdapatnya motif batik dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam desain Masjid Raya Al-Jabbar.
Meskipun lokasinya di Kota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan ini adalah Masjid Raya Al-Jabbar.
"Artinya, semua warga di Jawa Barat harus ada rasa memiliki. Apa simbolisasi bagian dari Jawa Barat merasa memiliki, secara desain saya tampung. Ada ragam hias motif batik di pintu-pintu yang jumlahnya ada 27, sehingga ada kebanggaan. Masjid Raya Al-Jabbar dihimpun dari semangat ke-Jawa Barat-an," katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, Bambang Tritoyuliono, mengatakan Masjid Raya Al-Jabbar memiliki banyak keunikan.
Masjid Raya Al-Jabbar merupakan masjid yang berada di atas danau dengan banyak ornamen khas Jawa Barat dan dunia.
Kubah Masjid Raya Al-Jabbar seluas sekitar 1 hektare, terlihat tanpa ada tiang penyangga di tengahnya, beban bangunannya bertumpu pada struktur tulangan plafon.
Selain itu terdapat juga ribuan kaca patri menjadi dinding masjid.
"Insya Allah tanggal 30 Desember 2022, Masjid Raya Al-Jabbar akan kita resmikan. Masjid ini, terapung di atas danau, punya struktur plafon tanpa tiang, ornamen-ornamen banyak sekali handmade karya anak-anak Jawa Barat yang mempunyai nilai seni yang luar biasa," kata Bambang.
Kepala Bapenda Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan masjid terbesar di Jawa Barat ini bisa dimaksimalkan untuk sarana kegiatan lain selain yang utama sebagai tempat ibadah.
“Spiritnya kebersamaan, kita bisa salat subuh berjamaah selain itu juga kita bisa menikmati keindahan dan kenyamanan lingkungan masjid,” katanya di sela apel bersama di teras Al-Jabbar.
Ia juga menjelaskan, keterlibatan Bapenda dalam hal ini adalah menghasilkan pendapatan daerah.
Baca Juga: TNI AU Siap Tabur Garam di Langit Jakarta dan Jawa Barat untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.