SERANG, KOMPAS.TV - Sebanyak sembilan orang korban kecelakaan Odong-odang yang tersambar kereta api masih dirawat di Rumah Sakit Hermina, Serang, Banten. Tiga dari korban masih mendapat perawatan intensif dan satu orang kritis.
Wakil Direktur Medis Rumah Sakit Hermina Dhedi Mardiko P. mengatakan enam orang korban sudah masuk ruang perawatan.
"Dari 24 orang korban luka-luka. 9 orang masih kami rawat, sisanya sudah diperbolehkan pulang. Tiga orang yang harus dirawat di ruang intensif dan 6 orang di ruang biasa (perawatan). Dari tiga orang kami sudah melakukan tindakan, salah satunya operasi yang dibutuhkan. Jadi ada satu orang yang kritis," kata Dhedi Mardiko dalam program "Kompas Siang" KOMPAS TV, Rabu (27/7/2022).
Peristiwa nahas itu terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022). Kepolisian mengatakan dua odong-odong melaju dari Walantaka melintasi jalur kereta Merak-Rangkasbitung.
Saat itu kereta dari arah Merak melintas. Odong-odong sudah melewati jalur kereta. Namun, odong-odong kedua tersambar bagian belakangnya. Ada penumpang anak-anak di dalamnya.
Melansir Antara, Kepolisian Daerah Banten memperbarui jumlah penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan odong-odong tertabrak kereta di Serang.
Mulanya jumlah penumpang tercatat sebanyak 31 orang, kemudian bertambah tiga menjadi 34 orang.
"Dari 34 penumpang itu, sembilan di antaranya meninggal, 24 luka berat dan luka ringan, serta sopir," kata Kepala Bidang Humas Polda Banten, Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga, di Serang, Rabu (27/7/222).
Dari jumlah tersebut, sembilan korban tewas sudah dimakamkan, yakni Saptiyah (51), Sawiyah (71), Saptanis (42 th), Kadilah (38) Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (dua), Ismawati (delapan), dan Amanda (dua).
Baca Juga: Pemkot Serang Minta PT KAI Bangun dan Jaga Palang Pintu di Lokasi Odong-odong Tertabrak Kereta
Sementara puluhan korban lain yang mengalami luka ringan dan luka berat masih dalam penanganan di RS Hermina dan Puskesmas Pematang.
Dari puluhan korban luka 18 diantaranya, merupakan anak-anak, bahkan satu orang masih bayi berusia 7 bulan.
Berikut ini identitas penumpang korban odong-odong tertabrak kereta yang mengalami luka-luka, yaitu Elvira Ayu Hanifa (6), Alina Fitriana (3),Putri Keyla Septiana (2), Kalila (2), Amroh (29), Nadira (1), Hikmawati (26), Hanifah (5), Firdha (4), Aat Sumiyati (22) , Aini (7 bulan), Dea Ayu Saputri (3) dan Rizky Anugrah Ramadhani (3).
Lalu, Zahra (3), Suirat (27), Fatiroh (30), Aqila (5), Tisya (8), Dinar Aprilia Putri (6), Muhammad Dzikri (6), Saki (67), Bilqis Meisya Putri (4), Iin (3) dan Ismi (4).
Penumpang yang mengalami kecelakaan odong-odong merupakan warga Kampung Cibetik RT003/10, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.
PT KAI diminta bangun palang pintu
Terkait insiden itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera membangun palang pintu perlintasan kereta api dan pos jaga di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Disampaikan Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin, permintaan ini ditujukan agar tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi di lokasi itu.
"Pembangunan perlintasan palang pintu itu dijaga agar tidak ada lagi terjadi kecelakaan," kata Subadri Ushuludin, seperti diwartakan Antara, Rabu (27/7/2022).
Menurut dia, selama ini, untuk perlintasan kereta di wilayah Kota Serang semua sudah dijaga, termasuk penjagaan manual yang melibatkan warga setempat.
Namun, untuk wilayah Kabupaten Serang masih ditemukan perlintasan kereta tanpa palang pintu.
Dengan demikian Pemerintah Kota Serang dan Kabupaten Serang akan berkoordinasi dengan PT KAI agar tidak ada lagi kecelakaan di perlintasan.
"Kami minta semua perlintasan kereta dijaga," pungkasnya.
Baca Juga: Odong-Odong Ditabrak Kereta, Diduga Sopir Terobos Perlintasan Saat Kereta Datang!
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.