SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengingatkan sejumlah kepala desa agar tidak korupsi pada pembangunan proyek yang didanai dari bantuan provinsi (banprov) Jateng tahun anggaran 2021.
Hal, itu disampaikan Ganjar saat berkeliling ke sejumlah desa untuk meninjau pembangunanproyek-proyek di Kabupaten Sukoharjo, Rabu (18/5/2022).
“Saya ingatkan selalu, jangan ada yang nakal. Awas jangan dikorupsi. Nek dikorupsi tak gajul (kalau dikorupsi saya tendang),” ucap Ganjar, dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Jateng.
Kalau nekat melakukan tindak korupsi, tegasnya, akan ada aparat penegak hukum yang turun tangan.
Ia juga meminta agar masyarakat mengawasi.
“Semua harus digunakan untuk pembangunan yang kualitasnya baik, sehingga bisa berjalan.”
“Kita senang kalau memberikan bantuan dan dikerjakan dengan bagus, sehingga masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Saran Ganjar Soal Kapan Masyarakat Bermasker dan Tidak Bermasker di Ruang Terbuka
Sejumlah desa yang dikunjungi Ganjar antara lain Desa Trangsan (Kecamatan Gatak), Desa Ngrombo (Kecamatan Baki), dan Desa Serut (Kecamatan Nguter).
Desa Trangsan mendapat bantuan Rp200 juta yang digunakan untuk pembangunan talud.
Sementara Desa Ngrombo mendapatkan bantuan Rp100 juta, yang digunakan untuk pembangunan gerbang desa dan tugu ikon gitar.
Untuk Desa Serut, bantuan Rp2,9 miliar untuk peningkatan jalan Langenharjo-Pondok.
“Saya ngecek pembangunan-pembangunan dari anggaran Banprov. Saya lihat bagus sih, di sini dibuat untuk pintu masuk sama pembangunan ikon gitar, tadi ada yang untuk talud. Saya lihat pembangunannya bagus, dikerjakan dengan baik,” kata Ganjar.
Kades Ngrombo, Sri Partini mengatakan, pihaknya mendapatkan Banprov senilai Rp100 juta. Bantuan itu sangat bermanfaat untuk pengembangan desa wisata di tempatnya.
“Bantuan kami gunakan untuk pembangunan pintu masuk desa berbentuk gitar, dan tugu ikonik desa yang juga berbentuk gitar.”
“Karena desa kami ini sentra industri gitar, harapannya bantuan ini bisa melancarkan pengembangan desa wisata,” ucapnya.
Sri mengatakan akan melaksanakan perintah Ganjar dengan sebaik-baiknya. Semua penggunaan dana Banprov akan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
“Insyaallah kami tidak akan bermain-main, semuanya kami kelola dengan baik. Kalau ada bantuan, kami bersatu padu antara pemerintah desa, kesra, TPK, dan tokoh masyarakat. Semua kami libatkan,” terangnya.
Baca Juga: Jangan Panik, Ganjar Minta Peternak Lapor Jika Ada Gejala PMK
Untuk diketahui, pada 2021, sudah sekitar Rp 6,5 triliun anggaran yang dikucurkan untuk desa.
Pemanfaatannya mulai dari untuk pengembangan UMKM, desa wisata, BUMDes, sampai pembangunan infrastruktur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.