GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Membeludaknya kunjungan wisatawan di Gili Trawangan saat libur Lebaran 2022, membuat para kusir cidomo harus bekerja ekstra keras mengangkut penumpang.
Pada hari pertama dan kedua Lebaran pada Senin (2/5/2022) dan Selasa (3/5), antrean penumpang yang menanti diangkut cidomo ke hotel sempat terlihat di dekat area pelabuhan Gili Trawangan yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu.
Sekadar informasi, cidomo merupakan alat transportasi penumpang serupa delman atau andong yang ditarik oleh kuda, yang beroperasi di Gili Trawangan.
Gugusan tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat ini, termasuk juga Gili Meno dan Gili Air, memang melarang operasionalisasi kendaraan bermotor, kecuali untuk mengangkut sampah.
Baca Juga: Dipadati Ribuan Wisman saat Libur Lebaran 2022, Gili Trawangan Menggeliat Jadi Kampung Bule Lagi
Namun, membeludaknya kunjungan wisatawan setelah dua tahun sepi dilanda pandemi, ternyata tak membuat para kusir dan pengurus cidomo kelabakan.
Hal ini diungkap oleh H Gufran, Ketua Koperasi Janur Indah yang menaungi para kusir cidomo, Selasa (3/5).
“Hanya beberapa menit saja antreannya. Itu karena pas check-in dan check-out, (waktunya) tabrakan,” terang Gufran merujuk jam tamu masuk dan keluar hotel yang berdekatan.
Untuk mengantisipasi membeludaknya wisatawan, pihaknya telah menyiapkan cidomo cadangan yang jumlahnya mencapai 15 buah. Jumlah total cidomo inti di Gili Trawangan sendiri hanya 32 buah, yang terbagi dalam beberapa sif.
“Kalau sekiranya pengunjung membeludak, kami ada rekomendasi dari pemerintah setempat, ada cadangan cidomo yang dikelola oleh koperasi. (Jumlahnya) ada 15 biji lagi,” papar Gufran saat dihubungi KOMPAS.TV, Selasa (3/5).
Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Manajemen Lalu Lintas Sudah Disiapkan Antisipasi Kemacetan Arus Balik
Pada hari pertama Lebaran, Senin (2/5), lantaran penumpang yang datang membeludak, pihaknya telah mengerahkan 5 buah cidomo cadangan. Jumlah ini, diakuinya mampu mengantisipasi wisatawan yag datang.
“Kemarin kami keluarkan pas jam check-in check-out, karena (waktunya) serempak. Kami keluarkan 5 biji. Itu bisa (tertangani),” jelas Gufran.
Menurut Gufran, pihaknya mengaku mampu mengantisipasi kepadatan wisatawan saat ini karena belajar dari pengalaman MotoGP pada akhir Maret lalu.
Pada ajang balapan motor sedunia yang digelar di Sirkuit Mandalika, Kuta, Lombok Tengah itu, ia mengaku sempat kewalahan mengatasi kedatangan wisatawan yang membeludak.
“Lebih ramai kemarin pas (Moto)GP. Kalau itu luar biasa, dan sifatnya waktu itu mendadak, membeludak, tidak ada kabar, tidak ada persiapan,” aku Gufran.
Baca Juga: Usai MotoGP Mandalika, Perputaran Uang di Mataram Disebut Capai Rp43 Miliar
Pasalnya, kata Gufran, dirinya dan para pelaku wisata yang berkepentingan sempat mempertanyakan jumlah wisatawan yang datang. Namun, ketiadaan jawaban pasti membuat persiapan pihaknya tak maksimal.
“Kemarin ketika (Moto)GP, kami sempat tanyakan ke dinas terkait. Tapi mereka tidak tahu berapa yang mau ke sini. Tiba-tiba, malamnya, tamu datang membeludak. Sampai 24 jam kita kerja,” terang Gufran.
“Tapi alhamdulillah kita bisa,” imbuhnya.
Terkait padatnya wisatawan yang datang berkunjung saat libur Lebaran 2022 kali ini, pihaknya pun mengaku sudah siap.
“Sekarang insyaallah bisa, karena kita belajar dari MotoGP,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.