"Sutikah diberi kesempatan mengambil barang-barang, karena akan tinggal di rumah saudaranya. Sutikah ada rencana menjual rumahnya," ungkap Aan.
Menurut keterangan warga sekitar, Aan mendapati bahwa Sutikah sudah begitu lama berseteru dengan Sunarsih.
"Keterangan warga, perseteruan sudah puluhan tahun. Tak hanya dengan Sunarsih, tapi juga dengan tetangga lain," kata Aan.
"Karena tabiat buruk Sutikah, yang sering berkata kasar dan berperilaku tidak baik dengan tetangga. Semoga bisa mengubah sikap dan rukun," sambungnya.
Baca Juga: Ada Laporan Praktik Tying untuk Dapat Minyak Goreng, Kanwil VI KPPU Makassar Datangi Distributor
Aan menambahkan, awalnya keluarga Sunarsih sudah mencoba untuk tidak mempermasalahkan lahan miliknya yang menjadi akses satu-satunya bagi Sutikah dan kedua anaknya.
Tapi, ada satu masa di mana keduanya kembali bertengkar dan Sunarsih akhirnya membangun tembok tepat di depan rumah Sutikah.
Saat itu, Sunarsih sudah tidak bisa membendung amarahnya kepada Sutikah yang berkata tak pantas mengenai mendiang suaminya.
"Suamimu membusuk di neraka, kata-kata kasar ini yang akhirnya memicu Sunarsih menembok depan rumah Sutikah," ujar Aan.
Dari pertikaian antar tetangga ini, Aan berharap siapapun ke depanya lebih bisa saling menjaga sikap dan perilaku dalam menjalani kehidupan bersama.
"Sutikah warga kurang mampu, kedua anaknya sudah bekerja dan jarang pulang. Sementara Sunarsih warga berkecukupan. Alangkah baiknya saling menghargai dan rukun," tandasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.