"Maka kita koordinasi dengan Pemda Riau untuk minta penambahan kuota pada BPH Migas, karena kewenangan menentukan ini mereka. Kami Pertamina, hanya salurkan ke masyarakat sesuai kuota," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Ingin Stop Penjualan Motor dan Mobil yang Pakai BBM
Taufik juga membantah langkanya solar di Riau karena perubahan status level PPKM di wilayah itu. Menyiasati stok solar yang menipis, Pertamina pun mengatur distribusinya agar semua masyarakat bisa mendapatkannya.
"Sisa 173.228 itu bukan dibatasi, tapi kami kendalikan agar semua dapat. Bagaimana pun kami harus mengatur agar semuanya, dapat dan tersalurkan merata," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto menyatakan kelangkaaan BBM di Riau karena kuota yang di plot Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) untuk 12 kabupaten dan kota pada saat Riau menerapkan PPKM Level 4 beberapa waktu lalu.
"Artinya, kuota yang dimasukan itu pada saat Riau PPKM Level 4. Dimana saat itu kendaraan bus dan truk tidak banyak beroperasi," kata Hariyanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pengumuman, Pemerintah Akan Setop Penjualan Motor dan Mobil yang Pakai BBM
Tapi sekarang, Riau sudah turun ke level 2 dan sudah banyak kendaraan yang kembali jalan.
"Artinya, saat ini kendaraan-kendaraan bus dan lainnya sudah banyak beroperasi di jalan. Kalau bus itu kan maksimum menggunakan BBM jenis solar sekitar 200 liter per bus. Atas kondisi itu, maka kebutuhan BBM sudah melebihi kuota yang di plot BPH Migas untuk kabupaten dan kota," paparnya.
Karena itu, pihaknya akan menyiapkan surat Gubernur Riau terkait permintaan tambahan kuota BBM yang dialokasikan ke Riau kepada BPH Migas.
"Insya Allah, minggu ini kita layangkan surat Pak Gubernur kepada BPH Migas untuk penambahan kuota BBM di Provinsi Riau. Sehingga, dalam situasi PPKM Level 2, kita bisa mendapatkan kuota BBM normal kembali," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.