Kompas TV regional peristiwa

Tangis Yosef Saat Makamkan Istri dan Anak yang Tewas di Bagasi Alphard: Mereka Rajin Salat

Kompas.tv - 21 Agustus 2021, 01:05 WIB
tangis-yosef-saat-makamkan-istri-dan-anak-yang-tewas-di-bagasi-alphard-mereka-rajin-salat
Prosesi pemakaman Tuti (55) dan Amalia (23) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Istuning, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (19/8/2021). (Sumber: Dwiki Maulana Velayati/Tribun Jabar)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

SUBANG, KOMPAS.TV - Yosef, suami Tuti Suhartini (55) sekaligus ayah dari Amalia Mustika Ratu tak bisa menahan tangis saat memakamkan jenazah keduanya.

Keduanya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Istuning, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Ini Hasil Pemeriksaan Polisi pada Suami Korban Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Dalam kesempatan itu, Yosef meminta doa agar istri dan anaknya diterima di sisi Tuhan. Ia pun mengaku tak menyangka kehilangan orang-orang kesayangannya begitu cepat. 

"Saya mohon doanya supaya istri bersama anak kesayangan saya diterima di sisi Allah. Saya tidak menyangka ditinggalkan secepat ini," kata Yosef di lokasi, seperti dikutip Tribun Jabar pada Kamis. 

Menurut Yosef, istrinya Tuti Suhartini merupakan sosok perempuan yang salehah. Yosef menyebut istrinya rajin beribadah. Termasuk anaknya yang berusia 23 tahun itu. 

"Istri saya tak pernah tertinggal salat lima waktu. Ia juga rutin melakukan pengajian di lingkungan rumah. Anak kesayangan saya, Amalia, juga rajin salatnya," ujar Yosef.

Baca Juga: Dua Mayat Ditemukan Ditumpuk di Bagasi Mobil Mewah, Ternyata Ibu dan Anak

Yosef merupakan orang yang kali pertama menemukan jenazah kedua korban di dalam bagasi mobil Toyota Alphard yang diparkir di halaman rumah mereka pada Rabu (18/8/2021) pagi. 

Awalnya, Yosef mengaku curiga karena tidak menemukan istri serta anaknya di rumah. Sementara itu, kondisi rumah saat ia datang telah berantakan. 

"Saya curiga pasti ada apa-apa karena waktu saya pulang sehabis ada keperluan tidak menemukan istri sama anak saya, tapi kondisi rumah sudah berantakan," ucap Yosep.

Setelah muncul kecurigaan, Yosep mengatakan, langsung melapor ke Polsek Jalan Cagak. Usai melapor, dirinya bersama petugas kepolisian kembali ke lokasi.

Baca Juga: Titik Terang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bukan Perampokan, Polisi Periksa Suami Korban

"Sudah tahu ada yang tidak beres saya langsung melaporkan ke Polsek Jalan Cagak," kata Yosep.

"Sewaktu saya kembali saya bersama dengan petugas polisi menemukan istri sama anak saya ditemukan sudah meninggal di bagasi mobil dengan kondisi yang sudah mengenaskan."

Saat menemukan istri dan anaknya, Yosep menyebut, kondisinya sudah penuh dengan bercak darah. Selain itu, jenazah istri dan anaknya juga dalam posisi bertumpuk dengan luka memar di kepala.

"Saya melihat banyak bercak darah juga terus langsung ditemukan di dalam bagasi bagian belakang mobil saya dengan kondisi sudah tidak bernyawa," ujar Yosep.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Benda untuk Menghabisi Korban hingga Perlawan

Hasil Autopsi 

Sementara itu, Kapolsek Jalan Cagak, Kompol Supratman, mengatakan polisi masih berupaya mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan menangkap pelakunya. 

Dari hasil autopsi di RS Sartika Asih Bandung, Supratman mengatakan, dipastikan penyebab kematian korban karena benturan benda tumpul pada bagian kepala.

"Hasil autopsi sementara, kedua korban ini mengalami retak di bagian tengkorak kepala dan memar," kata Kapolsek. "Kami juga mengamankan pisau di TKP."

Korban di Mata Tetangga dan Sahabat

Sementara itu, Neneng (38), tetangga korban, yang ikut mengantarkan ke pemakaman, mengaku kaget dengan peristiwa pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Korban Disebut Kenal dengan Pelaku

Betapa tidak, sebab ia mengenal kedua korban selama ini sebagai sosok yang baik dengan warga sekitar.

"Saya syok saat mendengar kabar ibu Tuti sama Amalia ditemukan meninggal. Mereka berdua sosok yang baik, tidak pernah punya masalah sama warga di sekitar," kata Neneng.

Sahabat-sahabat dekat Amalia, saat datang ke pemakaman juga mengaku sangat kaget mendengar berita mengejutkan ini. 

"Saya dan teman-teman yang lain sempat tak percaya saat mendapat kabar itu di grup. Tapi ternyata itu benar," ujar Siti (23), sahabat Amalia saat masih kuliah. 

Ia juga mengatakan bahwa korban Amalia sangat baik. Di matanya, Amalia merupakan sosok pendiam dan tak pernah marah.

"Dia enggak pernah jahat sama orang, enggak pernah marah. Pendiam. Kami sangat kehilangan," ujar Siti.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diduga Mengenal dan Menguasai Situasi Rumah Korban

 




Sumber : Tribun Jabar




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x