MEDAN, KOMPAS.TV - Seorang anggota polisi yang berdinas di Dires Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) berinisial Aiptu JSM (44) dilaporkan tewas ditembak.
Aiptu JSM diduga ditembak oleh kerabatnya sendiri berinisial YSN (22).
Baca Juga: Dua Mayat Ditemukan Ditumpuk di Bagasi Mobil Mewah, Ternyata Ibu dan Anak
Dilansir dari Tribun Medan, pelaku selama ini juga dipercaya oleh korban untuk menjaga ternak bebek miliknya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, mengungkapkan penembakan yang dilakukan pelaku terhadap korban dilatarbelakangi karena sakit hati.
"Dugaan sementara pelaku menembak korban karena sakit hati," kata Hadi di Medan, Sumut, pada Kamis (19/8/2021).
Baca Juga: Titik Terang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bukan Perampokan, Polisi Periksa Suami Korban
Kendati demikian, kata Hadi, pihaknya masih terus mendalami keterangan pelaku mengapa menembak kerabatnya Aiptu JSM.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, peristiwa itu berawal saat korban tengah membersihkan senjata api miliknya.
Posisi korban ketika itu masih berdiri di depan lemari. Kemudian, tiba-tiba pelaku YSN datang dari arah belakang dan merampas senjata api milik Aiptu JSM.
Baca Juga: Pengakuan Suami yang Istri dan Anaknya Ditemukan Tewas di Bagasi Mobil, Curiga Rumah Berantakan
Setelah menguasai senjata korban, pelaku tanpa pikir panjang langsung menembak ke arah kepala korban. Aiptu JSM pun langsung tewas di tempat.
Setelah membunuh korban, pelaku YSN kemudian mendatangi rumah tetangganya, Supriadi (36). Ia meminta bantaun kepada Supriadi untuk membuang jasad korban.
"Pelaku ini alasannya mau mengantar abangnya (korban), terus suami saya keluar dan pergi ke lokasi peternakan," kata Rosdiana (34), istri Supriadi, dikutip dari Tribun Medan.
Namun betapa kagetnya Supriadi ketika tiba di lokasi peternakan. Dia melihat Aiptu JSM sudah tewas bersimbah darah dengan luka tembak di kepala.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Benda untuk Menghabisi Korban hingga Perlawan
Melihat kejadian itu, Supriadi batal membantu pelaku. Ia memilih bergegas pulang ke rumahnya.
Namun pelaku tetap memaksanya untuk membantu membuang jenazah korban, tapi ditolak.
"Suami saya tidak mau, kemudian suami saya buru-buru pulang dan menutup pintu rumah rapat-rapat," ujar Rosdiana.
Karena kesal tak dibantu, pelaku YSN kemudian memecahkan kaca rumah milik Supriadi. Supriadi beserta istri dan anak-anaknya lantas bersembuyi di dalam rumah.
Baca Juga: Ini Hasil Pemeriksaan Polisi pada Suami Korban Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Mereka ketakutan karena khawatir akan ditembak oleh pelaku yang saat itu masih memegang senjata api milik Aiptu JSM.
Dalam kondisi ketakutan tersebut, Supriadi lantas berinisiatif meminta tolong kepada temannya.
Setelah teman Supriadi datang, barulah mereka memanggil warga setempat dan menangkap pelaku. Setelah itu, warga mengikat pelaku YSN dengan tali.
Baca Juga: Kronologi Suami Nyaris Tewas Dihabisi Pacar Istrinya, Ditembak Depan Anak Saat Sedang Bekerja
Sumber : Kompas.com/Tribun Medan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.