Setelah membunuh korban, pelaku YSN kemudian mendatangi rumah tetangganya, Supriadi (36). Ia meminta bantaun kepada Supriadi untuk membuang jasad korban.
"Pelaku ini alasannya mau mengantar abangnya (korban), terus suami saya keluar dan pergi ke lokasi peternakan," kata Rosdiana (34), istri Supriadi, dikutip dari Tribun Medan.
Namun betapa kagetnya Supriadi ketika tiba di lokasi peternakan. Dia melihat Aiptu JSM sudah tewas bersimbah darah dengan luka tembak di kepala.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Benda untuk Menghabisi Korban hingga Perlawan
Melihat kejadian itu, Supriadi batal membantu pelaku. Ia memilih bergegas pulang ke rumahnya.
Namun pelaku tetap memaksanya untuk membantu membuang jenazah korban, tapi ditolak.
"Suami saya tidak mau, kemudian suami saya buru-buru pulang dan menutup pintu rumah rapat-rapat," ujar Rosdiana.
Karena kesal tak dibantu, pelaku YSN kemudian memecahkan kaca rumah milik Supriadi. Supriadi beserta istri dan anak-anaknya lantas bersembuyi di dalam rumah.
Baca Juga: Ini Hasil Pemeriksaan Polisi pada Suami Korban Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Mereka ketakutan karena khawatir akan ditembak oleh pelaku yang saat itu masih memegang senjata api milik Aiptu JSM.
Dalam kondisi ketakutan tersebut, Supriadi lantas berinisiatif meminta tolong kepada temannya.
Setelah teman Supriadi datang, barulah mereka memanggil warga setempat dan menangkap pelaku. Setelah itu, warga mengikat pelaku YSN dengan tali.
Baca Juga: Kronologi Suami Nyaris Tewas Dihabisi Pacar Istrinya, Ditembak Depan Anak Saat Sedang Bekerja
Sumber : Kompas.com/Tribun Medan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.