Setelah menamatkan jenjang S1 jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta, Lejar pun meneruskan pendidikannya ke jenjang S2.
Saat berurusan dengan tesis inilah ia semakin ingin bergelut dengan wayang Papua.
Mengingat tesis harus sistematis, Lejar pun memutuskan untuk memilih Merauke sebagai lokasi penelitiannya.
Ia berencana mengangkat suku Malin sebagai representasi wayang Papua untuk tesisnya.
Namun ternyata hal itu tidak memungkinkan.
Kepercayaan suku Malin tidak mengizinkan membuat bentuk boneka.
Wujud wayang dianggap menyerupai boneka.
Alhasil tesisnya pun berubah menjadi cerita gambar.
Sementara wayang Papua yang dipopulerkannya mengambil gambaran orang papua secara umum.
Salah satu ciri khasnya, berambut keriting.
Baca Juga: Perajin Wayang Golek Bertahan di Tengah Pandemi
Lejar mengenalkan wayang Papua sampai ke luar negeri.
Ia pernah memainkan wayang Papua dengan narasi pengenalan budaya Indonesia saat mengikuti pertukaran pelajar ke Hongaria pada 2018.
Sejumlah pementasan wayang Papua juga pernah dilakoninya seperti Art Fest Sewon pada 2019 dan pertunjukan di Royal House pada 2020.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.