PAPUA, KOMPAS.TV- Perburuan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus dilakukan seiring organisasi yang baru saja ditetapkan sebagai kelompol teroris itu kembali berulah dengan membakar gedung sekolah.
Meski begitu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menginginkan agar para anggota KKB ditangkap hidup-hidup.
Bukannya tanpa alasan jenderal bintang dua tersebut ingin mendapatkan anggota KKB dalam kondisi hidup.
Pasalnya, kepolisian ingin membongkar seluruh jaringan di KKB yang selama ini meneror masyarakat.
Caranya ialah dengan menangkap anggota KKB dalam keadaan hidup.
"Tentu kami berusaha menangkap mereka hidup untuk mengetahui jaringannya, tetapi kalau mereka melawan, ya akan kami lumpuhkan," kata Fakhiri.
Baca Juga: Kapolda Papua Ungkap Sekolah yang Dibakar KKB Dekat Markas Lekagak Telenggen
Dalam perburuan yang dilakukan, ungkap Kapolda, Polri bersama TNI juga telah memetakan kelompok KKB di Papua.
Dari pemetaan tersebut diketahui, ada sejumlah KKB yang sudah tidak aktif lagi.
Bahkan, anggota KKB itu sudah kembali menjadi masyarakat Papua.
"Ada kelompok lain yang kami syukuri sudah tenang, ada yang sudah kembali melakukan aktivitas sebagaimana masyarakat biasa," ungkap Fakhiri seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (3/5/2021).
Kapolda menyebutkan, saat ini masih ada enam jaringan KKB yang masih aktif.
"Dari kepolisian, dari yang sudah dipetakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga," ujarnya.
Beberapa di antaranya adalah kelompok lama.
Namun, ada pula kelompok baru dari kelompok Lekagak Telenggen yang aktif melakukan teror.
"Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul," kata dia.
Baca Juga: Kapolda Papua Sebut 6 KKB yang Masih Aktif, Lekagak Telenggen hingga Egianus Kogoya
Ia menjelaskan, KKB pimpinan Lekagak Telenggen adalah kelompok yang paling aktif membuat aksi di Kabupaten Puncak pada 2021.
Sedangkan tahun 2020, KKB Sabinus Waker juga meneror warga Intan Jaya.
"Tidak boleh lagi orang melakukan aksi kekerasan bersenjata yang membuat orang trauma. Sehingga penindakan hukum dengan tegas dan terukur kami lakukan. Setelah kejadian di Beoga, kami menurunkan tim di sana untuk pemulihan dan penegakan hukum, kami menggeser kekuatan untuk menyekat di Ilaga. Semua penguatan di dua titik itu untuk melakukan penindakan kepada mereka (KKB),” tegas Kapolda.
Mathius D Fakhiri pun memastikan bahwa penanganan terhadap KKB belum berubah meski pemerintah melabeli kelompok itu sebagai teroris.
Baca Juga: TNI AD Kirim Pasukan Setan, Tim Elite untuk Buru KKB di Papua
Dia menegaskan, aparat keamanan sebisa mungkin mengedepankan pendekatan kesejahteraan sebelum melakukan penindakan hukum.
"Kami tegas tapi terukur, tidak main-main dengan kelompok ini, penegakan hukum itu kami lihat secara baik. Dampak penindakan itu jangan sampai menimbulkan persoalan baru. Kiami tidak mau penindakan ini membuat luka," tandas Fakhiri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.