Kompas TV regional peristiwa

Viral Kunjungan Jokowi ke NTT Timbulkan Kerumunan, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.tv - 24 Februari 2021, 09:56 WIB
viral-kunjungan-jokowi-ke-ntt-timbulkan-kerumunan-ini-kata-epidemiolog
Presiden Jokowi melambaikan tangan pada warga Maumere, NTT yang menyambutnya, Selasa (23/2/2021). (Sumber: Jayalah.negeriku)
Penulis : Tito Dirhantoro

NTT, KOMPAS TV - Kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (24/2/2021) menjadi perbincangan publik.

Sebab, kehadiran Jokowi saat berada di Maumere, NTT disambut oleh banyak orang yang merupakan warga setempat. 

Baca Juga: Ini Penjelasan Istana Soal Kerumunan Jokowi di Maumere

Sayangnya, penyambutan warga itu menimbulkan kerumunan. Banyak warga yang menanti Presiden Jokowi tidak menerapkan jaga jarak dan memakai masker.

Itu terlihat dari sikap Jokowi yang tampak menunjuk masker di yang dia kenakan seraya mengingatkan warga akan kedisiplinan protokol kesehatan.

Kegiatan Jokowi yang disambut banyak orang itu terekam dalam sebuah video. Video itu pun lantas viral setelah diunggah ke media sosial.

Menanggapi kerumunan yang ditimbulkan saat kedatangan Jokowi ke NTT, Epidemiolog asal Universitas Griffith, Dicky Budiman angkat bicara.

Baca Juga: Presiden Jokowi Gunakan Payung Biru Saat Meninjau Food Estate di Sumba Tengah

Ia mengkritik adanya kerumunan saat penyambutan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut dia, Presiden Jokowi seharusnya mengingatkan kepada anak buahnya untuk melakukan antisipasi, sehingga tidak terjadi hal seperti itu.

“Kondisi kita belum aman dari Covid-19, presiden harusnya mengingatkan anak buahnya,” kata Dicky pada Selasa (23/2/2021).

Di saat sekarang ini, kata Dicky, Indonesia membutuhkan figur yang bisa menjadi teladan dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa menjadi contoh bagi masyarakat.

Baca Juga: Jusuf Kalla Ungkap Alasan Mau Jadi Wapres Jokowi, Ternyata Permintaan Megawati

Masyarakat perlu diingatkan bahwa situasi di Indonesia belum terkendali dari Covid-19. Sebab, tingkat positivity rate masih jauh dari angka 5 persen.

“Covid-19 ini masih lama, bisa dua tahun lagi. Korban akan makin banyak jatuh kalau tidak disiplin dan buat kerumunan terus,” ucap Dicky.

Tak hanya membahayakan masyarakat yang berkerumun, Dicky menyebut situasi kemarin di NTT juga bisa membahayakan Presiden Jokowi meskipun sudah disuntik vaksin Covid-19.

"Itu berisiko, walaupun Presiden (Jokowi) sudah divaksin, namun itu tetap beresiko tertular," ucap Dicky.

Baca Juga: Politikus Demokrat Asal NTT: Rakyat Maumere Sambut Presiden Jokowi, Saya Teringat Habib Rizieq

Lebih lanjut, Dicky menyampaikan, jika memang akan ada kegiatan pemberian bantuan, sebaiknya dilakukan tidak dengan cara berkerumun. Sebagai gantinya dilakukan melalui lembaga atau perwakilan masyarakat saja.

Ke depan, Dicky mengingatkan, agar kunjungan Presiden Jokowi ke daerah bisa diantisipasi, sehingga tidak menimbulkan kerumunan lagi. 

"Harus diantisipasi jangan ada kerumunan lagi. Kesadaran warga masih rendah. Kewajiban tim presiden untuk koordinasi dengan warga di daerah, kalau ada kunjungan untuk tetap jaga protokol kesehatan," kata Dicky.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Arahan Presiden Jokowi, Tiga Kementerian Ini Bentuk Tim Kajian UU ITE




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x