BANJARMASIN, KOMPAS.TV - menyadari pentingnya pengawasan partisipatif, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengajak puluhan milenial untuk bekerjasama mengawas tahapan pilkada 2020.
Selain dibekali pengetahuan tentang peraturan pilkada, para pemuda pemudi tersebut juga akan bertugas memantau langsung proses pemilihan pada 9 desember mendatang.
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pilkada 2020 Di Kalimantan Selatan dilakukan di sebuah hotel di Banjarmasin, mulai jumat sore (27/11/2020) hingga esok hari.
Baca Juga: Pangdam VI/ Mulawarman Pastikan TNI Siap Kawal Pilkada 2020 di Kalsel
Tidak sembarang, para peserta merupakan kaum milenial alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) yang sebelumnya digelar secara daring oleh Bawaslu RI.
Sehingga para pengawas partisipan yang rata-rata merupakan mahasiswa atau baru lulus sekolah tinggi tersebut telah menempa ilmu kepemiluan dan bersertifikat.
Bahkan diantaranya telah mengikuti pendidikan khusus di bogor, seperti Ahmad Sholihin dan Nor Ulfah Sa’diyah, alumni SKPP nasional angkatan III.
Sejumlah strategi pengawasan telah disiapkan para pengawas pilkada milenial ini.
Mereka juga mengapresiasi dilibatkannya milenial dalam peran pengawasan dari unsur masyarakat agar pilkada berjalan luber jurdil.
“Kami harapkan generasi milenial seperti kami terlibat dalam pengawasan partisipatif, karena kita ketahui pengawasan dari masyarakat masih sangat kurang, sehingga pemuda perlu berperan,” ucap Sholihin.
“Strateginya kita bisa ikut berbaur bersama masyarakat untuk memberi tahu adanya money politik, pelanggaran lainnya, memberi imbauan dan pengetahuan akan ruginya dan undang-undangnya seperti apa,” tambah Ulfah.
Baca Juga: Cegah Keteteran, Bawaslu Kalsel Perkuat Sistem Pengelolaan Data Informasi dan Pendokumentasian
Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah optimistis sikap kritisme dan idealisme yang masih dimiliki kaum milenial dapat membawa pada kesadaran aturan pilkada, menghindari pelanggaran, melaporkannya bahkan hingga pada mengajak orang lain untuk tidak melakukan pelanggaran pilkada.
“Yang diharapkan pada milenial yaitu tahap pertama mengerti dan tidak melakukan pelanggaran, kedua melaporkan pelanggaran dan ketiga mengajak orang lain untuk tidak melanggar,” terang Erna Kasypiah.
Tidak hanya itu, Pada hari pencoblosan para pengawas partisipan ini nantinya akan dibekali formulir untuk dapat melaporkan kondisi di tps, melaporkan jika ada pelanggaran hingga pada hasil perolehan suara di TPS masing-masing ke Bawaslu.
Lebih jauh di masa pandemi, selain melakukan upaya pencegahan dan pelaporan pelanggaran pilkada, para pengawas partisipan ini juga akan membantu pelaksanaan protokol kesehatan.
Baca Juga: Simulasi Pencoblosan di Pilkada 2020, dari Wajib Masker Hingga Kenakan Sarung Tangan Plastik
Sebelumnya, peran para Alumni SKPP telah muncul diantaranya pembuatan video pencegahan pelanggaran pilkada, sosialisasi ke masyarakat hingga ada pula yang membuat buku saku.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, dihadirkan narasumber yang merupakan Ketua Bawaslu Kalsel terdahulu, Mahyuni, untuk menyampaikan paparan terkait pengawasan partisipatif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.