Tak hanya menggelar deklarasi, sejumlah perwakilan dari organisasi-organisasi yang hadir juga membubuhi tanda tangan sebagai bentuk dukungan menolak kedatangan Rizieq Shihab.
Dari aksi tersebut, ada beberapa poin yang kemudian disuarakan. Itu antara lain menolak dengan tegas bentuk paham dan gerakan radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Lalu, menolak tegas segala bentuk ujaran kebencian, fitnah, adu domba serta kata-kata yang bertentangan dengan etika, nilai-nilai budaya dan norma-norma yang berlaku. Terakhir, menolak kedatangan tokoh-tokoh radikal di Bumi Lancang Kuning.
Saat berlangsungnya deklarasi damai menolak kedatangan pemimpin FPI Rizieq Shihab itu, tiba-tiba datang sekelompok orang yang mengaku sebagai anggota FPI Kota Pekanbaru.
Mereka tidak terima dengan aksi deklarasi sejumlah lembaga dan ormas tersebut yang menolak kedatangan Rizieq Shihab.
Baca Juga: FPI Ungkap Rizieq Shihab Sudah Swab Test, Hasilnya Negatif Covid-19
Anggota FPI tampak terlibat saling dorong dengan salah satu peserta aksi deklarasi damai tersebut. Polisi yang bertugas mengamankan jalannya aksi tersebut lantas melerainya.
“Saya FPI,” kata seorang pria yang mengenakan peci dan kacamata hitam dengan keras dan lantang.
“Takbir, Allahuakbar,” sahut anggota FPI lainnya.
Aksi para anggota FPI itu lantas dipukul mundur oleh pihak kepolisian. Seorang pria lain dari massa FPI yang tak menyebutkan namanya lantas memberikan pernyataan.
“Tidak ada Islam radikal. Tidak ada satu agama pun yang radikal di Indonesia. Yang radikal itu di luar negeri, bukan Indonesia, apalagi Kota Pekanbaru. Kita ini bersatu,” ujar pria yang mengenakan peci putih itu.
Baca Juga: FPI Klaim Habib Rizieq Negatif Covid-19, MUI: Kalau Memang Sudah Test Swab ya Terbuka Saja
Selanjutnya, polisi meminta kelompok massa FPI itu untuk membubarkan diri. Meski akhirnya bubar, namun sempat terjadi adu mulut antara anggota FPI dengan polisi.
Ketua Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, Rusli Ahmad, mengatakan keluarga besar NU Provinsi Riau bersama seluruh tokoh agama, adat, dan ormas yang berjumlah 45 elemen menggelar aksi damai dalam rangka menyampaikan pernyataan sikap.
Bahwa, kata dia, pihaknya beserta elemen masyarakat lainnya menginginkan sebuah ketenangan, kesejukan dan kedamaian.
“Karena itu, kami bersepakat menyampaikan dukungan penuh kepada pemerintah dan TNI untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum atau orang-orang yang mencoba mencabik-cabik kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Rusli kepada wartawan Kompas TV Sawino Ardi, Senin (23/11/2020).
“Juga kami bersepakat untuk menyampaikan menolak kedatangan Habib Rizieq beserta kawan-kawannya ke Bumi Lancang Kuning ini.”
Baca Juga: FPI Tak Terima Penolakan Kedatangan Rizieq Shihab, Deklarasi Damai Berujung Ricuh!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.